Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) telah menyalurkan minyak goreng besutan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Minyakita sejak tiga minggu lalu di wilayah DKI Jakarta. Meski demikian, harga Minyakita di Ibu Kota Negara masih belum mengalami penurunan signifikan.
Melansir Info Pangan Jakarta, Kamis (18/5/2023), harga Minyakita di wilayah DKI masih di kisaran Rp15.970 per kilogram (kg), naik Rp120 dibandingkan dengan kemarin. Harga tersebut juga lebih tinggi dibanding harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp15.000 per kg atau Rp14.000 per liter.
Sementara itu, harga Minyakita di rata-rata nasional juga masih melonjak jadi Rp15.100 per liter, naik 0,67 persen dibanding sebulan lalu (26 April).
Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo mengatakan Minyakita produksi perusahaannya telah didistribusikan pasar tradisional, program pasar murah, toko sembako dan Jakgrosir yang tersebar di seluruh Jakarta.
“Sudah tiga minggu [telah didistribusikan],” ujar Pamrihadi saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (18/5/2023).
Dia menuturkan Minyakita produksi Food Station sudah ratusan ribu telah disebar dan memastikan bahwa harga Minyakita yang dijualnya Rp14.000 per liter sampai konsumen. “Didistribusikan ke pasar murah, Jakgrosir, toko sembako dan lain lain. Sudah ratusan ribu” ucapnya tanpa memerinci.
Baca Juga
Meski tidak mengatakan detail volume yang sudah berapa yang didistribusikan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelumnya menyebut Minyakita yang diproduksi Food Station memiliki kapasitas produksi 960 liter per jam. Untuk produksinya ditargetkan 3,3 juta liter guna memenuhi kebutuhan warga DKI Jakarta atau 10 persen kebutuhan warga Jabodetabek.
Kepala Bapanas atau National Food Station (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan upaya Food Station memproduksi Minyakita dilakukan melalui kerja sama pengemasan kemasan botol 1 liter.
"Tadi bersama-sama sudah kita lihat bagaimana fasilitas pengemasan Minyakita yang dikerjakan Food Station bersama mitra bekerja melakukan pengepakan olein menjadi botol kemasan 1 liter. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi 960 liter per jam," ujarnya.
Untuk langkah kedepannya, Arief mendorong dilakukan peningkatan produksi termasuk menambah unit produksi Minyakita kemasan pouch.
"Bulan berikutnya diharapkan teman-teman Food Station bisa menambah kapasitas termasuk dengan yang pounch yang sampai ke 2.500 per liter per jam. Ini sangat membantu peningkatan produksi dan penyaluran Minyakita ke masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Arief, upaya menjaga stok dan harga Minyakita juga perlu dilakukan dengan memperluas distribusi Minyakita di pasar ritel. “Salah satunya dengan mendorong kerja sama antar pelaku usaha dengan asosiasi peritel,” ujarnya.