Bisnis.com, JAKARTA - Perekonomian Arab Saudi tumbuh sebesar 3,9 persen pada Kuartal I/2023 (year-on-year/yoy), menurut perkiraan awal pemerintah atas produk domestik bruto (PDB) riil.
Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi diketahui didorong oleh kegiatan non-minyak. Melansir Reuters pada Senin (8/5), Otoritas Umum Statistik melaporkan kegiatan non-minyak tumbuh sebesar 5,8 persen (yoy) pada kuartal I/2023.
Kemudian, walaupun negara tersebut memiliki julukan sebagai negara penghasil minyak, bahwa kegiatan minyak tumbuh sebesar 1,3 persen. Lalu, kegiatan layanan pemerintah tumbuh sebesar 4,9 persen.
Walaupun pertumbuhan Arab Saudi meningkatpada kuartal I/2023, pertumbuhan ini cenderung melambat jika dibandingkan dengan kuartal IV/2022 ketika PDB tumbuh 5,5 persen (yoy).
PDB riil yang disesuaikan secara musiman turun 1,3 persen pada kuartal I/2023 dibandingkan kuartal sebelumnya, sebagai akibat dari penurunan aktivitas minyak sebesar 4,8 persen.
Dana Moneter Internasional (IMF) juga mengatakan bahwa ekonomi Arab Saudi tumbuh 8,7 persen pada tahun lalu. Namun, IMF memproyeksikan bahwa PDB negara tersebut akan turun lebih dari setengahnya pada tahun ini, yakni menjadi 3,1 persen.
Baca Juga
Diketahui bahwa Arab Saudi di bulan lalu mengatakan akan memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari mulai Mei. Langkah tersebut merupakan bagian dari pemotongan lebih lanjut oleh produsen minyak OPEC+ sekitar 1,16 juta barel per hari.