Bisnis.com, INCHEON - Dewan Gubernur Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ ADB) menyetujui laporan keuangan bank tahun 2022 dan alokasi laba bersih sebesar US$1,1 miliar dari sumber modal biasa.
Dari laba bersih yang dapat dialokasikan, senilai US$716,5 juta diperuntukan sebagai cadangan biasa ADB guna mendukung pertumbuhan modal bank dan menyediakan basis pendapatan untuk menghasilkan pendapatan.
Kemudian, senilai US$292,4 juta untuk Asian Development Fund, yang memberikan hibah kepada negara anggota ADB yang paling miskin dan berkembang.
Sisanya, senilai US$90 juta untuk Dana Khusus Bantuan Teknis, yang memberikan hibah bantuan teknis kepada anggota peminjam untuk membantu menyiapkan proyek dan melakukan studi teknis atau kebijakan.
Pada 2022 ADB memberikan komitmen sebesar US$20,5 miliar dalam bentuk pinjaman, hibah, investasi ekuitas, jaminan, dan bantuan teknis.
Komitmen keseluruhan pada 2022 itu lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena ADB memilih berfokus pada peningkatan kesiapan dan kualitas proyek. Oleh karena itu, ADB mengharapkan komitmen yang lebih tinggi pada tahun 2023.
Baca Juga
Di depan Dewan Gubernur pada Pertemuan Tahunan Ke-56 ADB, Presiden ADB Masatsugu Asakawa menyampaikan laporan performa keuangan bank pembangunan multilateral itu.
Dalam pidatonya, Asakawa mengatakan ADB pada 2022 menyampaikan komitmen pendanaan iklim tertinggi sepanjang sejarah bank, yang mencapai US$6,7 miliar.
Komitmen ADB untuk investasi ketahanan pangan adalah US$3,7 miliar, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2021.
Departemen Operasi Sektor Swasta ADB berkomitmen US$3,9 miliar, dengan terus meningkatkan pembiayaan bersama nonnegara sebesar US$7 miliar.
Pengarusutamaan gender dalam operasi ADB mencapai tingkat tertinggi, dengan 97 persen dari komitmen operasi ditujukan untuk mendukung kesetaraan gender.
Komitmen Asian Development Fund (ADF) mencapai US$938 juta pada 2022, hampir tiga kali lipat dari komitmen pada 2021.
ADB juga merancang dan menggalang dana untuk Fasilitas Pendanaan Inovatif untuk Iklim di Asia dan Pasifik (IF-CAP) yang akan memobilisasi tingkat pembiayaan iklim baru yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui jaminan dan hibah.
“ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil melanjutkan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem,” kata Asakawa.