Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan (Korsel) akan merayakan ulang tahun emas atau 50 tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kini kedua negara tengah membahas rencana investasi energi terbarukan.
Dalam menyambut usia emas hubungan Indonesia-Korea, Sri Mulyani menghadiri forum bisnis di Incheon, Korea Selatan. Dia pun berdialog dengan perusahaan dan investor dari Korea Selatan utamanya terkait rencana investasi pada energi terbarukan.
“Indonesia sendiri berkomitmen penuh untuk terus mengakselerasi transisi menuju energi bersih dan terbarukan - salah satunya melalui platform Mekanisme Transisi Energi [Energy Transition Mechanism/ETM] yang diluncurkan pada saat Presidensi G20 Indonesia November 2022 lalu,” ujarnya dalam unggahan di @smindrawati, Rabu (3/5/2023).
Komitmen Indonesia dalam transisi tersebut juga diwujudkan melalui beragam roadmap dan kebijakan yang ditargetkan tercapai dalam jangka menengah (2030) dan jangka panjang (2060).
Dalam upaya mewujudkan filosofi transisi energi yang adil dan terjangkau/just and affordable transition di sektor energi, Indonesia terus berkomitmen memastikan empat hal.
Pertama, stabilitas ketersediaan layanan esensial seperti kelistrikan. Kedua, stabilitas harga energi, pangan, dan transportasi publik. Ketiga, perlindungan sosial bagi yang miskin dan rentan. Keempat, penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga
“Sebagai dua negara yang sama-sama memiliki fokus pada pengembangan energi terbarukan, saya harap Indonesia dan Korea Selatan akan terus memiliki hubungan yang konstruktif dan harmonis. Let’s power our future together!” tutup Sri Mulyani.
Dalam pertemuan South Korea Re:Invest Indonesia 2023 - Business Forum on 50 Years of Indonesia-South Korea Relationship, Sri Mulyani turut didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Duta Besar LBPP Republik Indonesia kepada Republik Korea Gandi Sulistiyanto.
Selain menghadiri 50 tahun Indonesia-Korea tersebut, kunjungan Sri Mulyani ke Negeri Gingseng dalam rangka Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Asean+3 (AFMGM+3).