Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta-Fakta di Balik Inflasi April 2023 yang Melandai

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan data inflasi untuk periode April 2023 melandai dalam meski ada momen Idulfitri dan Ramadan.
Pedagang melayani pembeli di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/3/2023). JIBI/Abdurachman
Pedagang melayani pembeli di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/3/2023). JIBI/Abdurachman

 

3.    Tarif transportasi jadi penyumbang utama inflasi bulanan

BPS mencatat penyumbang utama inflasi bulanan di antaranya adalah komoditas tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, emas perhiasan, daging ayam ras, beras, dan rokok kretek filter.

Pada April 2023 sektor transportasi memberikan andil/sumbangan inflasi bulanan sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil, yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,06 persen, tarif angkutan antar kota sebesar 0,03 persen, dan tarif kereta api sebesar 0,01 persen.

4.    Bensin, transportasi, hingga rokok sumbang inflasi tahunan 

Tak hanya dalam inflasi bulanan, tarif angkutan udara dalam empat tahun terakhir menempati posisi pertama yang memberikan andil inflasi pada bulan-bulan yang terdapat masa Ramadan-Idulfitri. 

Untuk April 2023, penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, beras, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.

Mengingat perjalanan mudik 2023 yang didominasi oleh angkutan pribadi melalui jalan tol dan arteri, bensin memberikan andil inflasi tahunan hingga 0,91 persen. 

Sementara tarif angkutan udara sebesar 0,14 persen, tarif angkutan dalam kota sebesar 0,09 persen, tarif angkutan antar kota sebesar 0,05 persen, dan mobil sebesar 0,04 persen.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan bahwa pada 2023, inflasi pangan diharapkan dapat dikendalikan berkat keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan dan distribusi pangan. 

Selain itu, harga komoditas global untuk makanan dan energi yang sebagian besar berada dalam tren menurun, memberikan kemudahan pada inflasi impor dan inflasi harga yang diatur.

“Kami melihat bahwa inflasi tahunan akan terus menurun ke depan dan dapat mencapai kisaran target 2 – 4 persen pada akhir paruh pertama 2023, lebih cepat dari yang kami perkirakan sebelumnya,” ujarnya, Selasa (2/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper