Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2023 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Secara tahun berjalan, inflasi pada periode tersebut mencapai 1,01 persen (year-to-date/ytd), sementara secara tahunan mencapai 4,33 persen (year-on-year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa perkembangan inflasi pada April 2023 dipengaruhi oleh momentum Ramadan dan Idulfitri, serta panen raya padi dan komoditas hortikultura pada periode laporan.
“Kenaikan tertinggi pada moda transportasi dan tol dan arteri. Untuk tol dan arteri terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan Lebaran tahun lalu, meningkat 175,56 persen,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (2/5/2023).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, seluruh kelompok pengeluaran mencatatkan inflasi, kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencatatkan deflasi sebesar -0,02 persen mtm.
“Penyumbang inflasi bulanan tebesar pada April 2023 adalah pada kelompok transportasi dengan inflasi 0,84 persen dan andilnya ke inflasi April 2023 sebesar 0,11 persen,” jelasnya.
Baca Juga
Margo mengatakan, tercatat pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2023 mencapai 26,3 juta pergerakan, naik sebesar 45 persen dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan tingkat inflasi akan mencapai 0,37 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Secara tahunan, inflasi pada April 2023 diperkirakan mencapai 4,37 persen (year-on-year/yoy).
Josua mengatakan, peningkatan inflasi bulanan pada April 2023 terutama didorong oleh peningkatan inflasi komponen inti dan inflasi harga yang diatur pemerintah (administered prices).
“Sehubungan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional serta aktivitas mudik, konsumsi masyarakat cenderung meningkat sehingga mendorong kenaikan inflasi inti,” katanya.
Josua memperkirakan tingkat inflasi inti pada April 2023 akan mencapai 2,91 persen yoy. Selain itu, arus mudik pada momentum Idulfitri juga akan mengerek kenaikan harga transportasi udara dan transportasi darat yang mendorong peningkatan inflasi harga yang diatur pemerintah.