Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Rilis Data Inflasi April 2023 Hari Ini, Begini Proyeksinya

Sejumlah ekonom memproyeksikan akan terjadi kenaikan musiman pada inflasi karena adanya momentum Ramadan dan Idulfitri bulan lalu.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar pemantauan harga di Pasar Johar dan Superindo Imam Bonjol. /Bisnis - M. Faisal Nur Ikhsan
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar pemantauan harga di Pasar Johar dan Superindo Imam Bonjol. /Bisnis - M. Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perkembangan indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi bulan April 2023 pada hari ini, Selasa (2/5/2023).

Sejumlah ekonom memproyeksikan akan terjadi kenaikan musiman pada inflasi karena adanya momentum Ramadan dan Idulfitri bulan lalu.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan akan terjadi inflasi sebesar 0,35 persen month-to-month (mtm) pada April 2023, lebih tinggi dari Maret 2023 sebesar 0,18 persen (mtm). Meski terjadi peningkatan, inflasi yang terjadi tetap terkendali karena harga pangan yang juga dalam posisi terjaga. 

“Kami memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen [IHK] akan naik secara musiman dari 0,18 persen [mtm] di Maret 2023 menjadi 0,35 persen [mtm] pada April 2023 di tengah perayaan Lebaran,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Minggu (30/4/2023). 

Faisal mengatakan, hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan tarif jasa angkutan penumpang dan harga hotel dan restoran yang terkait dengan kegiatan mudik. 

Sementara itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa tingkat inflasi pada April 2023 berpotensi mencapai 5 persen, naik dari capaian Maret 2023 sebesar 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Riefky mengatakan laju inflasi yang lebih tinggi pada periode tersebut tentunya dipengaruhi oleh faktor musiman, yaitu Ramadan dan Idulfitri. Apalagi, arus mudik Lebaran telah kembali ke tren normalnya. 

“Jadi ini memang karena faktor musiman, terutama ada puasa dan Lebaran, sehingga mendorong inflasi cukup kuat, apalagi mudik sudah kembali ke level normal, ini yang menjadi pendorong utama,” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/4/2023).

Menurutnya, komoditas yang cenderung mengalami peningkatan yaitu pada kelompok pengeluaran pangan dan transportasi.

Di sisi lain, ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2023 diperkirakan mengalami inflasi sebesar 0,23 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Secara tahunan, inflasi diperkirakan mencapai 4,22 persen (year-on-year/yoy), melandai dari inflasi pada Maret 2023 yang mencapai 4,97 persen yoy.

“Inflasi secara tahunan turun cukup dalam karena inflasi bulanan pada April 2022 jauh lebih tinggi, 0,95 persen mtm, dibandingkan dengan inflasi bulan April 2023 sebesar 0,23 persen mtm,” katanya kepada Bisnis, Kamis (27/4/2023). 

Damhuri menjelaskan, secara umum harga kebutuhan pokok cukup terkendali sepanjang periode Ramadan dan Lebaran. Impor yang dilakukan pemerintah untuk beberapa bahan pokok, seperti beras, daging sapi, gula, bawang putih, dan lainnya, juga dapat menahan gejolak harga untuk komponen volatile food. 

“Di samping itu, panen raya tanaman bahan makanan turut memberikan sumbangan terhadap stabilitas harga bahan pokok sepanjang bulan puasa dan lebaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper