Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp177,0 triliun pada kuartal I/2023.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi PMA telah kembali ke tren peningkatan setelah melandai saat pandemi Covid-19, sejalan dengan perlambatan ekonomi global.
Tercatat, realisasi PMA pada kuartal I/2023 meningkat sebesar 20,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dibandingkan dengan kuartal IV/2022, realisasi investasi pada periode laporan meningkat sebesar 1,1 persen.
“Realisasi PMA ini karena tingkat kepercayaan investor ke Indonesia sangat tinggi sekali, terutama pada kepemimpinan Presiden Jokowi,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023).
Bahlil merincikan, berdasarkan asal negara, realisasi investasi kuartal I/2023 didominasi oleh Singapura dengan realisasi sebesar US$4,3 miliar.
Realisasi terbesar kemudian disusul oleh Hong Kong sebesar US$1,5 miliar, kemudian China US$1,2 miliar, Jepang sebesar US$1,0 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$0,8 miliar.
Baca Juga
Bahlil mengatakan realisasi investasi dari Amerika Serikat pada kuartal I/2023 sedikit tertahan sejalan dengan perlambatan ekonomi di negara tersebut.
“Harus diakui juga kondisi global saat ini agak berat, terjadi ketegangan geopolitik, termasuk perang antara geng negara antara Amerika Serikat dan China,” kata dia.
Secara keseluruhan, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal pertama tahun 2023 mencapai Rp328,9 triliun.
Realisasi tersebut mengalami peningkatan sebesar 16,5 persen jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
Realisasi investasi tersebut pun telah mencapai 23,5 persen dari target 2023 sebesar Rp1.400 triliun, juga menyerap sebanyak 384.892 tenaga kerja.