Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Diperpanjang, Amman Mineral Genjot Proyek Smelter

PT Amman Mineral Nusa Tenggara mempercepat proyek smelter usai mendapatkan perpanjangan izin ekspor untuk konsentrat tembaga dari Presiden Jokowi.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara/Istimewa
PT Amman Mineral Nusa Tenggara/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau menilai positif keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberi perpanjangan izin ekspor untuk konsentrat tembaga hingga Mei 2024. 

Keputusan itu dinilai dapat membantu upaya percepatan pengerjaan smelter perusahaan yang telah menunjukkan kemajuan mencapai 51,36 persen hingga Januari 2023. Proyek itu sudah menyerap biaya lebih dari US$507,53 juta dari total investasi yang direncanakan US$982,99 juta. 

“Kami mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo untuk memberikan relaksasi kepada Amman Mineral sebagai satu dari dua produsen tembaga untuk tetap bisa mengekspor tembaga selepas Juni 2023,” kata Rachmat saat dihubungi, Jumat (28/4/2023).

Rachmat mengatakan perseroannya saat ini tengah berfokus untuk mempercepat pembangunan smelter setelah mendapat kepastian perpanjangan ekspor untuk setahun ke depan hari ini. Dia berharap smelter AMNT dapat beroperasi komersial pada Mei 2024.

“Fokus kami saat ini adalah untuk terus melakukan percepatan pembangunan smelter agar bisa segera selesai dan melakukan commissioning sesuai dengan target relaksasi yang baru ditetapkan pemerintah,” kata dia.

Seperti diketahui, AMNT menargetkan produksi konsentrat tembaga dapat mencapai 1,1 juta wet metric ton (wmt) dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2023.

Vice President Corporate Communications AMNT Kartika Octaviana menyampaikan bahwa rencana produksi itu telah mendapat persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Rencana produksi tahun ini naik 10,97 persen dibandingkan posisi tahun lalu yang ditetapkan sebesar 994.209 wmt. Adapun, persetujuan peningkatan produksi itu diteken pemerintah pada pengesaharan RKAB akhir Januari 2023.

“Produksi konsentrat 2023 disetujui adalah 1.103.355 wmt, terdapat peningkatan produksi yang memang sesuai dengan jadwal tambang,” kata Kartika saat dihubungi, Senin (27/3/2023).

Sebelumnya, Jokowi memutuskan untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara hingga Mei 2024 yang sebelumnya diamanatkan untuk dimoratorium pada 10 Juni 2023.

Seperti diketahui, aturan moratorium ekspor konsentrat tembaga itu menjadi bagian penting dari komitmen pemerintah untuk penghiliran mineral logam yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).

“[Perpanjangan ekspor] sampai Mei 2024 sudah firm dengan catatan, hal-hal administratif yang kita sedang siapkan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (28/4/2023).

Keputusan itu disampaikan Arifin selepas menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pagi tadi.

Rencanannya, relaksasi ekspor kosentrat tembaga dua perusahaan tambang itu bakal diatur lewat peraturan menteri atau Permen. Adapun, Permen itu masih dimatangkan oleh kementerian terkait dengan menyesuaikan kembali beberapa aturan relaksasi dan kewajiban kontraktor di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper