Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara hingga Mei 2024 yang sebelumnya diamanatkan untuk dimoratorium pada 10 Juni 2023
Seperti diketahui, aturan moratorium ekspor konsentrat tembaga itu menjadi bagian penting dari komitmen pemerintah untuk penghiliran mineral logam yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).
“[Perpanjangan ekspor] sampai Mei 2024 sudah firm dengan catatan, hal-hal administratif yang kita sedang siapkan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (28/4/2023).
Keputusan itu disampaikan Arifin selepas menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pagi tadi.
Rencanannya, relaksasi ekspor kosentrat tembaga dua perusahaan tambang itu bakal diatur lewat peraturan menteri atau Permen. Adapun, Permen itu masih dimatangkan oleh kementerian terkait dengan menyesuaikan kembali beberapa aturan relaksasi dan kewajiban kontraktor di dalamnya.
Arifin menerangkan keputusan itu diambil untuk menjaga keberlanjutan pengerjaan smelter yang telah menunjukkan kemajuan yang signifikan hingga triwulan pertama tahun ini. Adapun, dia menambahkan, pemerintah turut mempertimbangkan keterlambatan pengerjaan smelter yang disebabkan karena faktor eksternal seperti pandemi Covid-19 sejak awal 2020.
Baca Juga
Selain itu, dia menerangkan, porsi kepemilikan saham dari pemerintah di PTFI juga terbilang besar. Penghentian izin ekspor konsentrat tembaga sesuai dengan amanat UU Minerba pada 10 Juni 2023 dinilai terlalu berisiko untuk keuangan negara.
“Kita kan lihat bahwa kalau disetop juga yang kena di situ Freeport yang punya kita 51 persen, kemudian baru 49 persen sisanya,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pimpinan PTFI bersama dengan Freeport-McMoRan telah meminta kepada pemerintah untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga sampai proyek pembangunan smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur beroperasi penuh pertengahan 2024.
Terakhir permohonan itu sempat disampaikan Freeport-McMoRan kepada pemegang saham serta pemangku kepentingan terkait lewat laporan kuartal I/2023 pada Jumat (21/4/2023).
“PTFI sedang bekerjasama dengan pemerintah untuk mendapat persetujuan perpanjangan izin ekspor yang diperlukan sampai Smelter Manyar dan fasilitas Precious Metal Refinery [PMR] sepenuhnya beroperasi,” tulis Freeport-McMoRan dalam laporannya dikutip Minggu (23/4/2023).
Adapun, pemerintah lebih dahulu telah menetapkan izin perpanjangan ekspor konsentrat tembaga PTFI dengan kuota mencapai 2,3 juta ton hingga Juni 2023. Keputusan itu disampaikan otoritas perdagangan lewat surat persetujuan ekspor (SPE) yang diterbitkan akhir Maret 2023.
Hitung-hitungan PTFI menunjukkan potensi pendapatan pemerintah pusat Rp55 triliun dapat lenyap apabila kegiatan produksi terhenti imbas larangan ekspor kosentrat mendatang. Selain itu, penerimaan daerah sekitar Rp8,5 triliun juga bisa hilang tahun ini.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama dengan CEO Freeport-McMoran Inc Richard C. Adkerson bertandang ke Istana Negara, Jakarta lewat sepekan izin ekspor diterbitkan otoritas perdagangan.
Tony mengatakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat itu membahas soal perkembangan produksi pertambangan hingga pembangunan smelter konsentrat tembaga milik PTFI.
“Kami bahas smelter yang rencananya Mei mulai start, dan akan ramp-up sampai dengan 2024,” kata Tony saat ditemui di di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/4/2023).