Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kala Sri Mulyani Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia vs India

Menkeu Sri Mulyani membandingkan pertumbuhan ekonomi di 2 negara G20, yaitu Indonesia dan India.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bangalore, India, Kamis (23/2/2023) - @smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bangalore, India, Kamis (23/2/2023) - @smindrawati

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan berbagai kemiripan dan perbandingan antara Indonesia dan India, yang disebut-sebut memiliki peluang bagus pertumbuhan ekonomi di antara negara G20. 

Dalam unggahan di akun Instagram @smindrawati, Bendahara Negara tersebut membagikan kemiripan antara dua negara yang memiliki populasi cukup besar tersebut yang termuat dalam Majalah The Economist edisi 30 Maret 2023. 

“Jika Anda mencari peluang pertumbuhan di antara 20 ekonomi terbesar dunia, ada dua yang menonjol: India dan Indonesia,” tulisnya seperti dikutip, Rabu (19/4/2023). 

Tercatat pada pertumbuhan ekonomi 2022, Indonesia menempati posisi ke lima dengan capaian 5,31 persen. Sementara India menempati posisi ke dua dengan petumbuhan ekonomi sebesar 6,7 persen. 

Dalam laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) edisi April 2023, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dari kedua negara tersebut akan menjadi yang tertinggi di antara negara G20 pada 2023, yaitu Indonesia dengan 5 persen, sementara India mencapai 5,9 persen. 

Bahkan IMF memproyeksikan Arab Saudi yang pada 2022 menempati posisi pertama pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu 8,7 persen, untuk 2023 hanya akan tumbuh 3,1 persen. 

Lebih lanjut, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kesamaan lainnya yaitu terlihat dari Menteri Keuangan kedua negara yang sama-sama perempuan. 

“India dan Indonesia sama-sama memiliki Menteri Keuangan Perempuan. Menkeu Indonesia Sri Mulyani Indrawati dan Menkeu India Nirmala Sitharaman,” ujar Sri Mulyani. 

Dirinya mengungkapkan beberapa statistik perbandingan India dan Indonesia, seperti posisi terkini produk domestik bruto (PDB), di mana masing-masing berada di angka US$3,74 triliun dan US$1,34 triliun. 

Sementara itu, PDB per kapita India berada di posisi US$2.600, Indonesia lebih tinggi di angka US$5.020. 

Kondisi defisit APBN India lebih dalam yaitu minus 8,87 persen terhadap PDB, sedangkan Indonesia minus 2,55 persen. Primary balance India di posisi -3,56 persen terhadap PDB, sementara Indonesia -0,5 persen. 

Utang pemerintah India tercatat sebesar 83 persen terhadap PDB, sementara Indonesia lebih kecil, yaitu 39,1 persen terhadap PDB. 

India dengan 1,7 miliar populasi dan Indonesia bersama 273,5 juta warganya, diperkirakan oleh IMF akan menjadi dua ekonomi teratas dengan pertumbuhan tercepat pada tahun 2023, dan selama lima tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper