Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat sebanyak 182 invsestor telah mengajukan Letter of Intent (LoI) sebagai wujud minat untuk menanamkan modal di IKN.
Adapun, jumlah LoI itu meningkat setelah pemerintah bersama OIKN berburu investor dalam agenda pameran industri internasional, Hannover Messe 2023 di Jerman. Sebelum ke Jerman, terdapat 167 LoI yang dipegang Otorita.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, mengatakan bertambahnya LoI menunjukkan tingginya minat investor dunia berlomba-lomba mendukung pembangunan IKN.
“Hingga 10 April 2023, kami mencatat terdapat 182 pengajuan Letter of Intent (LOI) dari para pengusaha yang berasal dari 16 negara asal perusahaan tersebut,” kata Agung dalam siaran pers, Rabu (19/4/2023).
Potensi berinvestasi tersebut merujuk pada berbagai bidang, di antaranya adalah 22 LOI diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan, 15 lainnya untuk membangun infrastruktur perumahan, dan sisanya di antaranya di bidang-bidang kesehatan, waste management, gedung perkantoran, dan lainnya.
“50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China," ujarnya.
Baca Juga
Sebelum kembali ke Indonesia, Agung kembali mengajak puluhan partisipan Hannover Messe 2023, mulai dari investor potensial, pelaku industri serta jurnalis, berasal dari berbagai negara, untuk turut mendukung proses pembangunan Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia.
Dia juga menyampaikan bidang apa saja yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia bagi investor dunia, sebagaimana jargon Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Kota Dunia untuk Semua.
Sebelumnya, Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, menerangkan visi jangka pembangunan IKN yang akan mengusung konsep sebagai kota hutan dunia yang cerdas dan keberlanjutan dengan melestarikan 256.000 hektare area hijau.
Dalam hal ini, pemerintah menargetkan untuk membangun IKN ini dengan 65 persen yang mempertahankan area hutan tropis dan 35 persen lainnya untuk pembangunan kota cerdas.
Saat ini, 22 tower tempat tinggal untuk para pekerja telah rampung dan dapat digunakan secara bertahap. Para pekerja konstruksi ini akan menjadi populasi pertama yang akan membangun infrastruktur ibu kota.
Setidaknya pada tahap pertama ini pihaknya akan membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, yang terdiri dari Istana Presiden dan Wakil Presiden, gedung-gedung kementerian yang berkonsep sharing office, serta perumahan ASN, anggota polisi dan militer yang akan menempati area seluas 920 hektare.
“Kami berharap semakin banyak investor kelas dunia yang dapat memanfaatkan investasi di Nusantara. Fasilitas terbaik akan diberikan untuk kemudahan berbisnis di ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara," imbuhnya.
Beberapa fasilitas kemudahan berusaha bagi investor antara lain tax holiday, keringanan pajak hingga 100 persen bagi investor di bidang infrastruktur, dan usaha lainnya, termasuk untuk sektor Wilayah Kawasan Pusat Keuangan. Selain itu super tax deduction, bea masuk dan kemudahan untuk impor barang modal, serta bebas bea masuk untuk impor bahan dan barang.