Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutama Karya Bidik Lelang Proyek Jalan Tol di IKN

PT Hutama Karya (Persero) berminat untuk mengikuti lelang proyek jalan tol di IKN Nusantara.
Titik Nol IKN - Humas Setkab/Oji.
Titik Nol IKN - Humas Setkab/Oji.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) siap membidik kontrak-kontrak baru yang mulai ditender pemerintah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, Hutama karya pada prinsipnya mendukung pembangunan ibu kota negara dan tertarik untuk ikut serta dalam proyek pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur. 

Minat tersebut termasuk pada lelang yang baru yang dimulai pemerintah untuk pembangunan jalan distrik dan juga jalan tol.

"Hutama Karya akan senantiasa mengikuti proses lelang proyek di IKN secara kompetitif dan profesional," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Tjahjo mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol akses 3A Karangjoang – KKT Kariangau. Pembangunan awal proyek tersebut telah dimulai berbarengan dengan penyelesaian proses pembebasan lahan.

Terdapat tiga segmen yang digarap oleh beberapa BUMN Karya dalam pembangunan tol ini, yakni segmen 3A Karangjoang - KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer (km), Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Segmen 5A simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km. 

“Pada pengerjaan proyek ini Hutama Karya tergabung dalam kerja sama operasi (KSO) dengan Adhi Karya dan Brantas Abipraya, fokus pengerjaan pada seksi 3A saja,” ujar Tjahjo.

Selain itu, Tjahjo menyampaikan bahwa dalam proyek ini, Hutama Karya melakukan pekerjaan pembangunan jalan baru sepanjang 9,96 km dan pembangunan jembatan baru yang melewati sungai dan rawa sepanjang 3,43 km.

“Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan pembangunan segmen 3A Karangjoang–KTT Karingau sepanjang 13,4 km dengan tepat waktu dan tepat mutu sehingga dapat mempermudah akses menuju Kawasan inti IKN yang semula menempuh perjalanan 2 jam menjadi 30 menit saja,” ungkapnya.

Dikutip dari laman LPSE Kementerian PUPR, pada 12 April 2023, lelang untuk pembangunan jalan di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) paket pembangunan jalan feeder (distrik) di kawasan IKN telah dimulai.

Proyek tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana pembangunan IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur, maka diperlukan akses yang menghubungkan antar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan panjang jalan yang dibangun adalah 10,3 kilometer.

Untuk pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan paket pembangunan jalan feeder (distrik) di Kawasan IKN ini diperlukan biaya sebesar Rp1,32 triliun dan dibiayai dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2023-2024.

Sementara itu, lelang pembangunan jalan bebas hambatan seksi 6A-Rencana Outer Ring Road IKN telah mulai dilaksanakan pada 10 April 2023 yang akan melintasi dua kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Nartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Tender tersebut dilaksanakan oleh Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Timur. Untuk proyek tersebut, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp1,54 triliun yang diserap dari APBN Tahun Anggaran 2023-2024.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR mencatat terdapat 158 total paket tender senilai Rp51,38 triliun proyek IKN Nusantara yang ada di Kementerian PUPR yang terdiri atas proyek di Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Perumahan, dan Ditjen Sumber Daya Air.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan menjelaskan, hingga 6 April 2023, sebanyak 101 paket senilai Rp26,8 triliun telah terkontrak. Jumlah itu telah mencapai 63,92 persen dari total 158 total paket proyek IKN Nusantara.

"Status sudah terkontrak 63,92 persen atau 101 paket dengan nilai Rp26,8 triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (12/4/2023).

Yudha memaparkan, masih terdapat sebanyak 15 paket proyek yang saat ini tengah memasuki tender dengan nilai Rp1,95 triliun. Lima tender senilai Rp85 miliar telah penetapan, sedangkan 10 tender senilai Rp1,86 triliun belum penetapan.

"Sedangkan belum lelang atau seleksi sebanyak 26,58 persen atau 42 paket dengan nilai Rp22,55 triliun dikarenakan belum lengkapnya readyness criteria dan dokumen pendukung proses lelang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper