Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan musim panas atau Spring Meeting IMF-World Bank di Amerika Serikat (AS) untuk membahas seputar perkembangan ekonomi global terkini.
Pertemuan tersebut merupakan rangkaian Presidensi India G20. Sri Mulyani menyampaikan dalam sesi pertama pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting, membahas kondisi ekonomi yang saat ini tidak terlalu baik secara global.
“Di mana perekonomian dunia di tahun in diperkirakan jauh melemah dan inflasi menjadi tantangan di berbagai negara dan ini kemudian menyebabkan kebijakan moneter yaitu kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas, ini akan mengancam pertumbuhan ekonomi,” ujarnya dalam unggahan di @smindrawati, Kamis (13/4/2023).
Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis pada Selasa (11/4/2023), IMF meramal pertumbuhan ekonomi global melambat di level 2,8 persen pada 2023, turun dari 2022, sebesar 3,4 persen.
IMF bahkan juga mengungkapkan negara-negara maju diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan yang sangat nyata, yaitu dari 2,7 persen pada 2022 menjadi hanya 1,3 persen pada 2023.
Selain itu, Menkeu Sri Mulyani juga mengatakan dalam rapat tersebut turut membahas menyangkut bagaimana stabilitas sistem keuangan yang terpengaruh oleh kondisi pelemahan ekonomi dan kebijakan suku bunga di berbagai negara.
Baca Juga
“Mulai dari pelemahan ekonomi global, kebijakan moneter, food and energy security, hingga stabilitas sistem keuangan menjadi topik utama rapat kami. Kami sepakat, dunia perlu waspada, namun tetap optimis bahwa tahun depan kondisi akan membaik,” katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengakatan bahwa forum ini menjadi pengingat yang baik bagaimana kerja sama yang baik di tingkat global sangatlah diperlukan. Pasalnya, krisis yang sedang dialami tidak hanya dialami oleh satu-dua negara, melainkan seluruh dunia.