Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) dipastikan bakal membentuk konsorsium untuk membeli 35 persen hak partisipasi atau participating interest (PI) yang ingin dilepas Shell Upstream Overseas Ltd di proyek LNG Abadi Blok Masela.
Adapun konsorsium itu bakal diumumkan Pertamina berbarengan dengan rencana pengajuan atau binding offer PI bulan ini, April 2023.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perseroannya masih mematangkan sejumlah persiapan sebelum resmi mengajukan penawaran pembelian PI Shell tersebut.
“Sedang proses, masih proses ya,” kata Nicke saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (4/4/2023).
Seperti diketahui, perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah itu menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang relatif tinggi untuk anak usaha hulu mereka pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023.
Nicke mengatakan alokasi yang relatif besar untuk PT Pertamina Hulu Energi (PHE) itu disebabkan karena fokus perseroan untuk mengambil hak partisipasi Shell di Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun ini.
Baca Juga
Adapun, capex untuk PHE tahun ini mencapai US$5,7 miliar atau setara dengan Rp86,26 triliun (kurs Rp15.134 per US$).
Besaran belanja modal itu naik 78,12 persen dari realisasi anggaran sepanjang 2022 yang berada di angka US$3,2 miliar atau setara dengan Rp48,47 triliun.
“Iya betul [sebagian investasi Masela],” kata Nicke selepas rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (7/2/2023).
Sementara itu, porsi alokasi belanja modal untuk rencana merger dan akuisisi PHE tercatat naik signifikan ke level US$1,5 miliar atau setara dengan Rp22,7 triliun.
Padahal, realisasi anggaran yang digunakan untuk merger dan akuisisi pada 2021 dan 2022 hanya berada di angka masing-masing US$41 juta dan US$27 juta.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina bakal mengumumkan penawaran resmi pembelian hak partisipasi Shell pada bulan ini.
Saat itu, kata Tjip sapaan akrabnya, Pertamina bakal sekaligus mengumumkan sejumlah perusahaan yang diajak Pertamina untuk membentuk konsorsium pembelian PI tersebut.
“Tentu saja dengan konsorsiumnya akan mengajukan binding offer. Konsorsiumnya itu Pertamina yang mengajukan,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Jumat (31/3/2023).
Tjip berharap proses alih kelola proyek strategis nasional (PSN) senilai US$19,8 miliar itu dapat segera dilanjutkan selepas kemajuan penawaran Pertamina nanti.
Pertamina disebut perlu menyiapkan anggaran paling sedikit US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21 triliun untuk mengakuisisi PI Shell sebesar 35 persen di Blok Abadi Masela.
Berdasarkan data SKK Migas, Shell telah mengucurkan US$875 juta untuk mengakuisisi PI 35 persen di Blok Abadi Masela dan mengucurkan investasi senilai US$700 juta, sehingga total dana yang telah dikeluarkan Shell untuk pengembangan lapangan tersebut sudah mencapai US$1,4 miliar.
Di samping itu, Pertamina juga masih harus menyiapkan anggaran senilai US$6,3 miliar untuk modal kerja di Masela dalam 5 tahun ke depan.
“Memang rencana Pertamina demikian juga, informasi dari Shell juga demikian,” kata Tjip.