Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional telah mengantongi rekomendasi teknis atau rekomtek dan izin impor beras untuk pengadaan cadangan beras pemerintah sebesar 2 juta ton hingga akhir Desember 2023.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat dijumpai di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).
“Rekomtek sudah diterima, izin impor sudah ada,” kata Arief kepada awak media, Senin (3/4/2023).
Dia menjelaskan, izin tersebut akan diatur sebijak mungkin agar harga beras di pasar tak melonjak naik. Adapun, pemerintah tetap mengutamakan produksi beras dalam negeri.
Arief menilai, keputusan melakukan impor beras di tengah panen raya bukanlah keputusan yang mudah. Namun, pemerintah tetap harus melakukan impor untuk memastikan persediaan beras bagi 270 juta masyarakat Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Bapanas menugaskan Perum Bulog untuk kembali melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Bapanas meminta agar pengadaan impor sebanyak 500.000 ton pertama direalisasikan secepatnya.
Baca Juga
“Menindaklanjuti hasil rapat bersama Bapak Presiden tanggal 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H, kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2023,” demikian surat bernomor B2/TU.03.03/K/3/2023 tertanggal 24 Maret 2023, dikutip Senin (3/4/2023).
Dalam surat tersebut, juga disebutkan bahwa tambahan pasokan beras dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan kebutuhan lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Bapanas menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023.