Bisnis.com, JAKARTA - Kakao Corp, media sosial paling populer di Korea Selatan (Korsel), mengajukan penawaran tender (tender offer) untuk menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment Co.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (7/3/2023) Kakao dan Kakao Entertainment Corp berniat mengakuisisi 35 persen saham SM dengan harga 150.000 won atau US$115 per lembar saham, dengan total penawaran sekitar 1,25 triliun won.
Keduanya saat ini memegang sekitar 4,9 persen saham SM dan tender offer ini dapat meningkatkan kepemilikan saham mereka menjadi hampir 40 persen.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya persaingan dengan Hybe Co. untuk mengakuisisi label Kpop ini. Hal ini membuat saham SM melonjak hingga 14 persen menjadi sedikit di bawah harga penawaran. Saham ini diperdagangkan kurang dari 80.000 won hampir sepanjang tahun hingga Januari.
Jika penawaran ini berhasil, Kakao dan manajemen SM memenangkan persaingan dengan Hybe, yang juga merupakan label musik pesaing SM entertainment.
Meski demikian, pihak Kakao sempat menyampaikan tidak berniat untuk menjadi pemegang saham pengendali dan mundur dari rencananya ketika pengadilan memblokir rencana pembelian 9 persen saham SM.
Baca Juga
"Kami percaya bahwa ini akan menjadi penawaran tender yang sukses. Para pemegang saham minoritas SM Entertainment bersorak karena apresiasi harga sahamnya akan mencapai hampir 96 persen dari akhir tahun 2022 ke harga penawaran tender 150.000 won." kata analis Douglas Kim.
Seperti diketahui, Hybe gagal mendapatkan dukungan untuk menjadi pemegang saham pengendali SM, sehingga membuka pintu untuk perang harga penawaran. Harga penawaran Kakao adalah 25 persen di atas 120.000 won yang ditawarkan oleh Hybe.
Hybe yang mendapatkan 14,8 persen saham SM dari pendirinya Lee Soo-man, hanya menambahkan sebagian kecil saham label girl band Girl Generation ini dalam penawarannya, jauh dari rencana awal sebelumnya.
Adapun, Kakao mengatakan tawarannya untuk menjadi pemegang saham terbesar SM diperlukan untuk memastikan manajemen yang stabil di label musik tersebut, dan mereka berencana untuk mendukung kepemimpinan saat ini di perusahaan tersebut.
Sampai saat ini masih belum jelas apakah Hybe akan melakukan penawaran balik dan mencoba membalikkan posisi dengan Kakao.
"Kami yakin probabilitasnya sangat rendah," tulis Douglas, seraya menambahkan bahwa Hybe akan butuh tambahan dukungan pendanaan jika ingin bersaing dengan Kakao.