Impor KRL Masih Terhalang Restu, Rp4 Triliun Disiapkan Untuk Beli Baru
Namun, rencana impor KRL dari Jepang tersebut masih belum direstui oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Padahal, PT KCI telah mendapat izin teknis dari Kementerian Perhubungan.
Pemerintah menginginkan PT KCI memesan KRL Jabodetabek dari PT Industri Kereta Api atau PT INKA. Namun, di sisi lain PT INKA baru sanggup menyediakan KRL pesanan PT KCI pada 2025 dengan harga yang tinggi.
Kemenperin menyatakan bahwa penggunaan produk dalam negeri harus didahulukan, selagi barang yang akan diimpor masih bisa diproduksi oleh industri dalam negeri. Kemenperin pun menyayangkan pemberitahuan soal kebutuhan kereta yang dinilai terlalu mendadak. Padahal, industri dalam negeri membutuhkan waktu untuk memproduksi pesanan dari PT KCI.
Adapun, PT KCI tidak hanya mengupayakan impor rangkaian kereta (trainset) bekas dari Jepang, tetapi menyiapkan dana Rp4 triliun untuk beli KRL baru produksi PT Inka.
VP Corporate Secretary PT KCI Anne Purba memaparkan, perusahaan menggunakan dua opsi secara paralel dalam upaya peremajaan dan penambahan armadanya. Opsi pertama adalah mengimpor 10 kereta bekas asal Jepang pada 2023 untuk menggantikan rangkaian yang akan dipensiunkan.
Opsi kedua adalah memesan rangkaian kereta baru dari PT Inka. Anne mengatakan, pengadaan rangkaian kereta anyar ini direncanakan untuk periode 2025 – 2026. PT KCI menyiapkan dana sekitar Rp4 triliun untuk pembelian rangkaian KRL baru dari PT Inka.
Baca Juga
Anne melanjutkan, penambahan armada baru juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia yang gencar membangun infrastruktur pendukung perkeretaapian seperti jalur dwi ganda (double – double track) di Manggarai.
Dia melanjutkan, penambahan rangkaian kereta akan memungkInkan PT KCI untuk menambah frekuensi perjalanan. Hal ini akan berimbas positif pada menurunnya waktu tunggu (headway) antar kereta dan meningkatnya mobilitas masyarakat.
“Saat ini kami sudah mengoperasikan sekitar 1.100 perjalanan. Dengan memperkecil headway diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mau naik transportasi publik,” jelasnya.
Adapun, PT KCI telah menyiapkan anggaran sekitar Rp140 miliar – Rp150 miliar untuk rencana impor rangkaian kereta bekas dari Jepang. Meski demikian, angka tersebut masih dapat berubah mengingat izin importasi yang belum dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian.