Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk memastikan kelayakan operasi rangkaian kereta rel listrik (KRL) bekas yang rencananya akan diimpor dari Jepang.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya mendukung upaya peremajaan armada KAI Commuter melalui impor rangkaian kereta bekas dari Jepang. Kemenhub juga telah mengeluarkan surat rekomendasi teknis melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian pada 19 Desember 2022.
Meski demikian, dia juga meminta KAI Commuter sebagai operator KRL Commuterline Jabodetabek untuk memastikan kesiapan dan kelayakan rangkaian kereta tersebut. Hal ini terutama pada komponen-komponen sarana yang berkaitan langsung dengan keselamatan.
“Jika nanti sudah diputuskan akan dilakukan pengadaan sarana bukan baru, kami berharap PT KCI pun dapat memperhatikan komponen seperti bogie, roda, kelistrikan, dan pengereman agar dapat diperbaiki atau diganti dengan komponen baru,” kata Adita dikutip dari keterangan resminya, Rabu (1/3/2023).
Adita juga mengingatkan PT KCI agar pengujian pertama dan penerbitan sertifikat kelayakan operasional harus melalui prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Ditjen Perkeretaapian.
Selain itu, dia mengatakan rangkaian kereta bekas yang didatangkan dari Jepang nantinya dapat direvitalisasi menggunakan komponen produksi dalam negeri. Hal ini dapat dilakukan untuk tetap mendukung industri lokal.
Baca Juga
Sebelumnya, VP Corporate Secretary PT KCI Anne Purba memaparkan KRL bekas yang rencananya akan diimpor perusahaan pada umumnya memiliki masa operasi sekitar 20 – 30 tahun. Jika terealisasi, Anne memproyeksikan rangkaian kereta tersebut dapat beroperasi sekitar 15 tahun di Indonesia.
Dia menjelaskan, PT KCI juga telah melakukan persiapan jangka panjang untuk rencana kedatangan armada tersebut. Pihaknya akan menyiapkan ketersediaan suku cadang untuk kereta – kereta tersebut selama masa operasinya di Indonesia.
“Kami juga menyiapkan inovasi – inovasi anak bangsa yang dibuat pada laboratorium di Dipo KCI. Sehingga elemen – elemen yang ada di KRL itu dapat di support dan terpenuhi,” katanya.
Sementara itu, dalam upaya perawatan (maintenance) KAI Commuter juga akan berkolaborasi dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT Inka.
Anne menambahkan, rangkaian kereta yang diimpor itu tidak akan langsung dioperasikan setelah datang dari Jepang. KCI dan juga PT Inka akan melakukan sejumlah pengujian dan perawatan untuk memastikan kelancaran operasional masing – masing rangkaian.