Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Impor KRL, Kemenhub: Harus Segera Dilaksanakan!

Kemenhub menilai impor KRL harus segera dilaksanakan usai usia sejumlah rangkaian kereta yang dimiliki oleh KCI saat ini telah mendekati masa pensiun.
Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong Kereta Rel Listrik di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (2/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong Kereta Rel Listrik di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (2/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan dukungan pada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk meremajakan kereta dengan impor rangkaian KRL bekas dari Jepang.

Kebutuhan terhadap rangkaian kereta juga dinilai sebagai opsi yang tepat di tengah potensi pertumbuhan jumlah penumpang.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan peremajaan KRL amat diperlukan untuk dapat memberikan layanan yang optimal kepada penumpang. Dia menjelaskan, usia sejumlah rangkaian kereta yang dimiliki oleh KCI saat ini telah mendekati masa pensiun.

Adapun, dukungan peremajaan armada KAI Commuter dilakukan Kemenhub dengan mengeluarkan surat rekomendasi teknis melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian pada 19 Desember 2022.

“Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mengingat usia pakainya yang sudah terlalu lama,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (1/3/2023).

Selain itu, kebutuhan impor KRL bekas juga dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh PT KCI, realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi telah menyentuh 336,3 juta orang penumpang pada 2019. Jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat hingga 523,6 juta orang pada 2040.

Guna mengakomodasi pertumbuhan tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut dari 436 juta orang penumpang pada 2023, menjadi 517 juta orang pada 2026. 

Adita menambahkan, pihaknya menyadari adanya kebutuhan pemanfaatan produk dalam negeri dengan menggunakan produk buatan PT Industri Kereta Api (Inka). Meski demikian, Kemenhub menilai perlu ada solusi sementara untuk mengatasi lonjakan penumpang KRL hingga produk Inka selesai diproduksi

“Masa produksi sarana kereta KRL baru oleh Inka membutuhkan waktu 2-3 tahun, sejak sekarang, sehingga, sarana KRL bukan baru menjadi pilihan yang bijak menurut kami, sembari menunggu proses produksi dari Inka selesai,” katanya

Adapun Kemenhub juga mendukung pengadaan sarana produksi dalam negeri untuk memajukan industri domestik. Dia juga mengapresiasi langkah PT KCI yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Inka untuk pengadaan ini rangkaian kereta pada 2025 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper