Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Beras Masih Berlanjut, Bapanas: Kita Sayang Petani!

Bapanas tetap akan melakukan impor beras untuk menjaga stabilitas harga kendati masih memperhatikan nasib petani.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa Pemerintah masih akan melakukan kebijakan impor beras untuk menjaga stabilitas harga komoditas tersebut kendati mengaku tetap memperhatikan nasib petani.

Penyebabnya, dia menilai apabila tak melakukan impor serta operasi pasar, maka harga beras akan melambung jauh lebih tinggi. Adapun harga beras premium hari ini berdasarkan data Bapanas ialah Rp13.500 per kilogram (kg), dan beras medium Rp11.820 per kg.

"Kenapa kok impor masih tetap harga beras tinggi? Apalagi gak impor, lebih tinggi lagi," katanya saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jumat (24/2/2023) sore.

Lebih lanjut, dia memastikan bahwa masih akan ada 50.000 ton beras impor yang akan masuk Indonesia pada Maret ini. Sementara itu, pada Desember 2022 sampai Januari 2023, realisasi beras impor dikisaran 190.000 ton, di mana beras diimpor oleh Bulog dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar.

"Februari kami harap masuk tinggal sisa 50.000 [ton] lagi. Berarti 4 bulan, makan waktu 4 bulan untuk masukan barang seperti itu," ujarnya usai menghadiri rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan.

Arief memastikan, pengiriman beras impor akan diselesaikan sebelum panen raya demi menjaga harga beras di tingkat petani saat panen nanti.

"Jadi kalau ada yang menyampaikan kenapa [impor], karena kita sayang petani kita, mengimpor terukur hanya 500.000 ton yang itu harusnya masuk Januari. Karena kondisinya susah, Pak Presiden sampaikan di Balikpapan bahwa negara lain juga menjaga pangannya," pungkas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper