Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjaga stabilitas stok dan harga beras jelang bulan puasa atau Ramadan 2023.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan arahan tersebut disampaikan Jokowi saat rapat terbatas (ratas) bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) dan Perum Bulog, pada Jumat (24/2/2023).
“Nah itu semua sudah kita adjust,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (24/2/2023).
Dia menjelaskan dalam satu bulan ke depan akan terjadi panen raya, sehingga Bulog diperintahkan untuk siap-siap. Sebelumnya, Bapanas juga sudah menaikan harga gabah kering panen, gabah kering giling berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 24/2020.
Harga gabah kering tersebut, lanjutnya, telah disesuaikan agar Bulog bisa menyerap. Harga batas atas (ceiling price) yang ditetapkan adalah sebagai berikut, Gabah Kering Panen (GKP) Tingkat Petani Rp4.550 per kg, GKP Tingkat Penggilingan Rp4.650 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) Tingkat Penggilingan Rp5.700 per kg, dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp9.000 per kg.
Penetapan ceiling price ini mulai berlaku pada 27 Februari 2023 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Ceiling price yang disepakati lebih tinggi sekitar 8 persen-9 persen dari harga pembelian pemerintah (HPP) sesuai dengan yang ditetapkan dalam Permendag No. 24/2020.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menuturkan arahan dari Presiden RI Ke-7 tersebut juga untuk memastikan agar petani tidak mengalami rugi saat panen raya. Pemerintah akan berupaya menjaga stabilitas harga dari hulu hingga hilir.
“Namun, kami kalau mengatur bukan di hulu atau hilir saja, tetapi bagaimana petani itu mendapatkan harga wajar supaya tak kapok menanam dengan marjin cukup. Kemudian di hilir itu relate dengan inflasi dan daya beli masyarakat,” kata Arief.