Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Berpotensi Melonjak Jelang Ramadan dan Idulfitri

Jika dilihat dari tren beberapa komoditas pangan saat ini, kenaikan inflasi jelang Ramadan kemungkinan besar terjadi. 
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/1/2023). BPMI Setpres RI.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/1/2023). BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi diperkirakan melonjak seiring dengan momentum Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional Idulfitri pada April mendatang. 

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa jika dilihat dari tren beberapa komoditas pangan saat ini, kenaikan inflasi jelang Ramadan kemungkinan besar terjadi. 

“Secara historis, bulan Ramadan memang sering kali mendorong kenaikan harga barang yang lebih tinggi karena kita tahu selama Ramadan dan Lebaran permintaan terhadap barang dan jasa kecenderungannya mengalami peningkatan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/2/2023). 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) menyepakati lima langkah strategis untuk konsisten menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada 2023. 

Kesepakatan itu disampaikan dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) yang dilaksanakan pada 20 Februari 2023. Adapun, langkah strategis ditempuh melalui penguatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah. 

Pertama, memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kedua, menjaga inflasi komponen volatile food, utamanya pada hari besar keagamaan nasional sehingga berada di kisaran 3 – 5 persen. 

Ketiga, memperkuat ketahanan pangan domestik melalui, akselerasi implementasi program lumbung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah. 

Keempat adalah memperkuat ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi. Kelima, memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah dan BI di tingkat pusat dan daerah berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi agar inflasi umum dapat terkendali dalam sasarannya. 

Sinergi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga terus dilanjutkan dengan memperkuat program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.  

Program ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi rantai pasok pangan domestik, serta meningkatkan kualitas data pangan sebagai unsur penting bagi perumusan kebijakan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper