Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

Presiden Joko Widodo ingin mengakhiri masa jabatannya dengan target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen pada 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023)./Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 pada kisaran 5,3 hingga 5,7 persen.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (20/2/2023).

“Tema rencana kerja pemerintah dan KEM PPKF [Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal] adalah mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Indikasinya di 2024 proyeksi pertumbuhan ekonomi di 5,3 hingga 5,7 persen,” katanya.

Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen merupakan kondisi extraordinary karena terbantu oleh lonjakan harga komoditas dan kinerja ekspor.

Pada 2024, menurutnya sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

Selain itu, pemerintah menargetkan tingkat inflasi pada 2024 dapat terjaga pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.

Airlangga menjelaskan, kebijakan pemerintah pada 2024 tetap antisipatif untuk mendukung perekonomian yang berdaya tahan.

Salah satunya melalui implementasi Perppu Cipta Kerja dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), juga UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD).

“Kemudian tentu kebijakan transformasi melalui hilirisasi SDA, transisi energi, peningkatan SDM, pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan bapak Presiden beri arahan khusus untuk fiskal sektor otomotif untuk mendorong EV industry,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper