Bisnis.com, JAKARTA – Target penerimaan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepanjang 2023 turun dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. Perlambatan ekonomi alias resesi global menjadi alasan turunnya target penerimaan tersebut.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani menyebutkan bahwa target penerimaan bea dan cukai tahun ini sebesar Rp303,19 triliun (year-on-year/yoy). Jumlah ini lebih sedikit dari realisasi 2022 yang mencapai Rp317,78 triliun.
Dia memerinci target penerimaan bea dan cukai pada 2023 berasal dari Bea Masuk senilai Rp47,52 triliun, diikuti Bea Keluar mencapai Rp10,21 triliun dan Cukai Rp245,44 triliun.
Dalam konteks itu, lanjutnya, target penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar pada 2023 menurun dibandingkan dengan realisasi 2022. Pada tahun lalu, dua pos tersebut membukukan realisasi senilai Rp51,07 triliun untuk Bea Masuk dan Bea Keluar meraih Rp39,81 triliun.
“Memang cukup menantang dampak dari perlambatan ekonomi, khususnya perdagangan internasional. Itu menjadi concern kami, apakah impor masih setinggi 2021 dan 2022 yang berimplikasi ke Bea Masuk?” ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (14/2/2023).
Sementara itu, Askolani menjelaskan turunnya target penerimaan Bea Keluar disebabkan oleh harga crude palm oil (CPO) yang diperkirakan berada jauh di bawah US$1.000 dolar per ton pada 2023, lebih rendah dari harga tahun lalu.
Dia juga menyampaikan terdapat dampak dari pelarangan ekspor sumber daya alam, yang akan diterapkan terbatas menuju ke hilirisasi, guna memberikan dampak ekonomi secara signifikan.
Untuk meraih target penerimaan dan mengantisipasi tantangan pada tahun ini, Bea Cukai akan menerapkan sejumlah kebijakan kepabeanan dan cukai. Salah satunya adalah pengembangan ekosistem logistik nasional (NLE) guna mendorong efisiensi waktu dan biaya logistik.
Selain itu, Bea Cukai akan meningkatkan efektivitas pengawasan, harmonisasi kebijakan, optimalisasi kerja sama internasional, penataan manajemen SDM, penyelarasan proses bisnis, serta ekstensifikasi dan intensifikasi cukai.
“Ini tentunya akan menjadi bahan pemantauan untuk bisa kami optimalkan dan juga kami lakukan langkah-langkah antisipasi untuk bisa mencapai, dan kalau bisa melampaui target yang telah ditetapkan,” kata Askolani.