Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CoHive Pailit, Asosiasi Jasa Ruang Kantor Buka Suara

CoHive pailit merupakan risiko dari bisnis co-working space yang sempat tertekan sejak pandemi Covid-19. 
Karyawan beraktivitas di coworking space CoHive terbaru di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di coworking space CoHive terbaru di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA- Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (Perjakbi) buka suara terkait adanya kabar penetapan status pailit kepada salah satu penyedia co-working space, PT Evi Asia Tenggara dengan merk dagang CoHive. 

Sebagai informasi, CoHive resmi ditetapkan pailit pada 18 Januari 2023 lalu oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Untuk diketahui, lokasi bisnis perusahaan tersebut yakni di Gedung CoHive 101 lantai 3, Jakarta Selatan. CoHive menjalankan bisnis ruang kerja bersama, penyewaan ruang untuk acara, hingga jasa kantor. 

Wakil Sekretaris Jenderal Juhaidy Rizaldy Roringkon mengatakan kondisi tersebut merupakan risiko dari membangun bisnis co-working space yang sempat tertekan sejak pandemi Covid-19. 

"Setiap perusahaan itu memang mempunyai resiko bisnis sendiri, memang co-working tersebut juga sebagai mitra dari PERJAKBI, sehingga hubungannya baik. Kami berikan support ke mereka," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023). 

Apalagi, saat ini bisnis sewa ruang kantor di wilayah Jakarta dan kota-kota besar lainnya diperkirakan menghadapi tantangan berat di tengah ancaman resesi pada 2023. Beberapa penyewa kantor diperkirakan tidak memperpanjang lagi kontraknya pada 2023. 

Selain itu ada juga berbagai proyek gedung dan perkantoran yang nantinya akan selesai di 2023, sehingga hal ini menjadi tantangan besar bagi para pengusaha properti khususnya jasa penyewaan kantor atau gedung.

"Hal itulah yang menjadi tantangan bagi co-working space ke depannya harus terus berinovasi dengan kreatifitas dan model business-nya yang berkelanjutan," terangnya. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI) atau Indonesia Workspace & Digital Startup Accelerator Association, Anthony Leong, menyampaikan bahwa di 2023 ada tantangan, tapi ada juga peluang besar bagi pelaku usaha sektor jasa penyewaan kantor atau gedung. 

Dia mengungkapkan saat ini tren virtual office dan serviced office yang ukuran lebih kecil menjadi solusi bagi para pengusaha yang ingin mengejar efisiensi dari kantornya yang besar ke serviced office dengan ukuran yang kecil atau menjadi kantor bagi startup dan UMKM.

Setidaknya ada 3 faktor yang mendorong tren virtual office hadir dan akan semakin dilirik perusahaan. Pertama, berkembangkanya konsep work from anywhere atau hybrid yang membuat para pengusaha melakukan shifting ruangan besar ke yang lebih kecil. 

Kedua, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sehingga para pengusaha perlu mengefisiensikan ruang kantor yang disewa. Ketiga, hadirnya pengusaha pemula, startup dan UMKM yang membutuhkan alamat kantor untuk legalitas usaha.  

Di tengah tekanan pasar perkantoran di Jakarta, pihaknya membuka peluang kepada semua pemilik gedung di Jakarta, agar dapat mengoptimalisasikan ruang gedungnya sebagai virtual office dan serviced office sebagai inkubator startup dan UMKM dan menjadi alternatif bagi pengusaha yang ingin efisiensi dari kantor kecil ke kantor yang lebih kecil. 

Berdasarkan data JLL Indonesia, pada triwulan akhir tahun 2022, tingkat hunian sektor perkantoran berada di angka 71 persen untuk Kawasan CBD dan 72 persen untuk Kawasan Non-CBD. Okupansi masih tertahan karena jumlah permintaan yang masih terbatas. 

Di sisi lain, terdapat satu gedung di area Thamrin dan satu gedung di Jakarta Utara yang selesai dibangun sehingga menyebabkan tingkat hunian masih tertekan. Pada tahun 2023, dua gedung di area Thamrin dan koridor Sudirman diperkirakan akan selesai dibangun yang berpotensi menambah jumlah pasokan sektor perkantoran sekitar 130 ribu meter persegi. 

Sedangkan untuk Kawasan Non-CBD, diperkirakan akan ada penambahan sekitar 95 ribu meter persegi pada tahun 2023 dari tiga gedung perkantoran yang berlokasi di Jakarta Pusat dan Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper