Bisnis.com, JAKARTA – Investor Jepang siap mengucurkan dana untuk pengembangan proyek MRT fase 3 Cikarang-Balaraja dengan nilai proyek Rp160 triliun.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan saat ini pihaknya tengah mendorong akselerasi pengembangan Mass Rapid Transit (MRT) fase 3 atau East West Line (Cikarang-Balaraja).
Airlangga yang juga sebagai Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menuturkan, penyelesaian proyek tersebut akan didukung dengan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama, proyek senilai Rp160 triliun.
“Arahan Bapak Presiden bahwa proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing di 2024 sehingga tentu program ini perlu kita tindaklanjuti,” ungkapnya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Minggu (22/1/2023).
Adapun, nantinya proyek tersebut akan terbagi menjadi dua fase. Pertama, mencakup area DKI Jakarta yang diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target kontruksi paling lambat pada 2024. Kedua, meliputi Banten dan Jawa Barat dengan target mulai operasi pada 2033.
Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Baca Juga
Sedangkan MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebutkan di DKI Jakarta sendiri memiliki 27 PSN dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp313 triliun yang berdasarkan hasil evaluasi per Januari 2023,
“Saat ini dari 27 Proyek tersebut terdapat 3 PSN yang telah beroperasi, 4 PSN berstatus beroperasi sebagian, 6 PSN dalam masa konstruksi, dan 14 PSN telah masuk ke dalam tahap penyiapan dan transaksi,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa proyek tersebut saat ini masih dalam proses studi kelayakan atau feasibility study dan berharap dapat mulai pada 2024.
Dia juga menyebut bahwa saat ini ada dua negara, yaitu Jepang dan Inggris, yang akan menjadi investor dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).