Bisnis.com, JAKARTA - Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) diprediksi tidak dapat beroperasi sesuai dengan target yang diminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir Februari. Kendala dalam tahap konstruksi membuat proyek itu tidak dapat selesai sesuai dengan target yang diminta.
Menurut sumber Bisnis yang ada dalam pengelolaan Jalan Tol Cisumdawu mengatakan bahwa target tersebut tengah diupayakan untuk dicapai meski dinilai tidak memungkinkan. Pasalnya, terdapat lokasi yang tidak dapat tuntas sesuai dengan target tersebut, yakni di Seksi 5A dan jembatan 5A.
Dia menjelaskan, terdapat timbunan pada titik 40 + 200. Di lokasi tersebut terjadi penyempitan area kerja sehingga perlu dilakukan pembagian waktu pekerjaan.
Di samping itu, faktor cuaca mempengaruhi waktu penyelesaian proyek di area tersebut.
"Maret saya tegaskan harus tuntas, untuk fungsional paling telat April," katanya kepada Bisnis, Kamis (19/1/2023).
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pihaknya akan mengoperasikan secara penuh Jalan Tol Cisumdawu pada bulan depan.
Baca Juga
Dia menuturkan, target itu lebih cepat dibandingkan dengan target yang ditetapkan badan usaha jalan tol Cisumdawu, yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) pada Maret.
"Mudah-mudahan Jalan Tol Cisumdawu secara total bisa dioperasikan akhir Februari atau awal Maret, mereka [BUJT] minta Maret tapi saya akan upayakan akhir Februari bisa dioperasikan secara tuntas," ujarnya.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri atas 6 seksi yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan 11,40 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh pemerintah.
Kemudian, Seksi 3-6 dikerjakan oleh BUJT PT Citra Karya Jabar Tol. Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka (4,05 km).
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada akhir Desember, untuk pembangunan Seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 km konstruksi sudah 88,84 persen, Seksi V A&B Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 km konstruksinya mencapai 67,92 persen dan 64,79 persen.
Sementara itu, Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah mencapai 99,8 persen.