Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali di luar proyek Bandara Bali Utara. Salah satu fokus Kemenhub adalah peningkatan kapasitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan upaya ini dilakukan guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan destinasi pariwisata.
“Pembangunan transportasi terus kami lakukan baik di sektor darat, laut, dan udara,” jelas Budi Karya dikutip dari keterangan resminya, Rabu (18/1/2023).
Dia menjelaskan pada sektor laut, Kemenhub telah membangun tiga pelabuhan yang menghubungkan kawasan segitiga emas yaitu Pelabuhan Sanur di Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan.
Sementara itu, di sektor udara pihaknya melihat Bandara Ngurah Rai masih mungkin untuk dikembangkan secara signifikan. Terlebih pada 2022, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I).
Seiring dengan tren tersebut, Budi Karya mengatakan kapasitas Bandara Ngurah Rai akan ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang per tahun. Jumlah tersebut mencapai 3 kali lipat dibandingkan dengan kapasitas saat ini.
Baca Juga
“Pengembangan ini seiring dengan adanya rencana maskapai Emirates yang akan mengoperasikan pesawat Wide Body Airbus A380 pada pertengahan 2023 nanti. Sehingga perlu dilakukan peningkatan kapasitas seperti perpanjangan runway, pengembangan terminal maupun apron agar pelayanan yang diberikan semakin baik,” jelas Budi Karya.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menambahkan pengembangan wilayah secara lebih menyeluruh di semua moda akan menimbulkan dampak lebih besar bagi kemajuan pariwisata bila dibandingkan dengan membangun bandara baru
Dia melanjutkan, Kemenhub terus berkomtimen untuk meningkatkan konektivitas di Provinsi Bali, dengan menghubungkan daerah sekitarnya seperti Lombok dan Banyuwangi.
Peningkatan konektivitas ini untuk mendukung sektor pariwisata yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bali dan sekitarnya.
“Dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi secara menyeluruh di Provinsi Bali dan sekitarnya, diharapkan dapat menggeliatkan destinasi wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Bali dan juga destinasi wisata di daerah sekitar seperti Lombok, Banyuwangi, dan lain sebagainya,” katanya.