Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia menilai bahwa penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM perlu menjadi fokus pemerintah pada tahun depan agar dapat menjaga perekonomian Indonesia di tengah berbagai tantangan.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa di tengah berbagai tekanan ekonomi 2023, Indonesia harus fokus meningkatkan kekuatan ekonomi dalam negeri. Salah satu langkah krusial adalah penguatan UMKM, sebagai kontributor utama perekonomian.
"UMKM akan memainkan pernana yang penting pada perekonomian tahun depan, karena kelesuan ekonomi global, rata-rata pelaku ekonomi menengah atas akan sangat terpengaruh. Namun, UMKM memiliki daya tahan yang dapat menjadi tumbuhan pertumbuhan ekonomi tahun depan," ujar Arsjad pada Rabu (28/12/2022).
Menurutnya, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dapat mendukung tumbuhnya UMKM. Pada tahun depan, negara mengalokasikan tambahan dana Rp460 triliun bagi usaha rakyat agar dapat tumbuh.
Pembiayaan menjadi kunci penting untuk memacu masyarakat menjalankan usaha dan meningkatkan kapasitas dari usaha yang telah ada. KUR juga dapat mendorong UMKM menjadi lebih formal, sehingga peluang untuk mengakses layanan jasa keuangan lainnya juga lebih terbuka.
Arsjad menyebut bahwa UMKM berkontribusi 61,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), dengan nilai mencapai Rp8.573 triliun. Terdapat lebih dari 64 juta UMKM saat ini, sehingga pengembangannya akan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga
UMKM pun menyerap 117 juta pekerja atau menjadi lahan pekerjaan bagi 97 persen tenaga kerja dalam negeri. Menurut Arsjad, hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM dapat menjadi penopang ekonomi dari tekanan eksternal.
"Terlbih banyak masyarakat bepergian pada momen tahun baru ini, menjadi peluang bagi UMKM untuk memperluas pemasaran produknya dan menggairahkan bisnisnya. Dengan asumsi 44,7 juta masyarakat bepergian, perputaran uang selama libur tahun baru 2023 dapat mencapai Rp23,85 triliun," ujar Arsjad.