Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Berakhir 2022, Kadin Minta Pemerintah Buat Peta Jalan Transisi ke Endemi

Kadin meminta pemerintah menyusun peta jalan transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi sebelum PPKM berakhir pada 2022.
Pengunjung mengakses aplikasi pedulilindungi sebelum memasuki kawasan Mbloc Space, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Pemerintah melakukan perpanjangan PPKM level 3 di DKI Jakarta hingga 6 September 2021 dengan memberikan kelonggaran bagi restoran dan pusat perbelanjaan maksimum kapasitas 50 persen dari semula hanya 25 persen dan jam operasional hingga 21.00 WIB. ANTARA FOTO/Fauzan
Pengunjung mengakses aplikasi pedulilindungi sebelum memasuki kawasan Mbloc Space, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Pemerintah melakukan perpanjangan PPKM level 3 di DKI Jakarta hingga 6 September 2021 dengan memberikan kelonggaran bagi restoran dan pusat perbelanjaan maksimum kapasitas 50 persen dari semula hanya 25 persen dan jam operasional hingga 21.00 WIB. ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia kemungkinan akan keluar dari pandemi Covid-19. Selain itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga kemungkinan akan dihentikan pada akhir tahun ini.

Pernyataan tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan kata sambutan di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz-Charlton, Jakarta pada Rabu (22/12/2022).

"Saat itu, saya katakan hampir 80 persen Menteri menyarankan saya untuk lockdown. Termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau kita lakukan saat itu, ini ceritanya akan lain," ujar Jokowi, Rabu (21/12/2022).

Namun, Jokowi mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mulai membaik. Sehingga pemerintah tengah mengkaji kemungkinan untuk tak lagi menerapkan PPKM pada akhir tahun ini.

"Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB dan PPKM kita. Perjalanan seperti itu harus kita ingat, betapa sangat sulit," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para hadiri.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kadin Bidang Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri, Shinta Kamdani, mendorong pemerintah untuk menyusun garis besar pedoman (roadmap) untuk masa transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi yang akan dikaji kembali oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan indikator tertentu.

Dia berharap keberhasilan program vaksin Covid-19 menjadi faktor pendukung proses transisi dari pandemi menjadi endemi yang memungkinkan masyarakat beraktivitas seperti biasa dengan penyesuaian protokol kesehatan untuk bisa menjadi panduan aktivitas masyarakat.

“Kami menyambut baik rencana pengaturan protokol kesehatan dalam roadmap masa transisi yang mencakup sejumlah sektor usaha prioritas, seperti perdagangan, kantor dan kawasan industri, transportasi, pariwisata, keagamaan dan pendidikan,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (21/12/2022).

Shinta menilai pelonggaran mobilitas masyarakat tentu saja akan mendorong kembali aktivitas dunia usaha dan aktivitas ekonomi, termasuk berpengaruh pada belanja masyakat. Contohnya untuk sektor pariwisata perdagangan, relaksasi transisi ke endemi akan mendorong peningkatan kinerja dan aktivitas di sektor yang sangat terkontraksi saat pandemi.

Namun, dia mengatakan kebijakan fiskal tetap perlu dilakukan simultan oleh pemerintah untuk mengurangi tekanan keuangan yang dialami sektor bisnis, menjaga kestabilan ketersediaan likuiditas serta kredit kepada perusahaan yang terdampak.

“Kebijakan ekonomi dan sistem keuangan juga tetap perlu diarahkan untuk menjaga stabilitas lewat ketersediaan likuiditas kepada perbankan, kebijakan moneter yang mampu merespon tekanan pasar serta mendorong investasi di tengah kenaikan suku bunga acuan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper