Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konstruksi Rampung, Bendungan Sadawarna Mampu Kendalikan Banjir di Jabar

Konstruksi bendungan Sadawarna di Subang selesai, PUPR optimistis mampu kendalikan banjir di akhir tahun 2022
Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Jawa Barat - Dok. Kementerian PUPR.
Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Jawa Barat - Dok. Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan konstruksi Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang dan Sumedang, Jawa Barat telah rampung dan siap mendukung ketahanan pangan dan pengendalian banjir di Provinsi Jawa Barat.

Dengan selesainya konstruksi bendungan, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meminta agar segera dibuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Bendungan Sadawarna untuk acuan pengoperasian bendungan sebagai pengendali banjir dengan memanfaatkan data meteorologi, klimatologi dan geofisika dari BMKG.

"Ini sangat penting sebagai acuan kapan harus mengosongkan bendungan ketika ada prediksi hujan lebat. Jangan sampai telat dikosongkan karena akan membuat banjir," kata Basuki dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (26/12/2022).

Tak hanya itu, aspek estetika dan lingkungan, khususnya pada tebing-tebing sekitar bendungan juga penting untuk dioptimalisasi.

Penataan lansekap dibutuhkan tidak hanya di sekitar kantor pengelola dan fasilitas bendungan, tetapi juga area-area bangunan inti bendungan seperti inlet/outlet pengelak.

"Kerja kita harus detail betul, mana yang harus diaspal, mana yang harus ditanami rumput. Tebing-tebingnya jangan dibiarkan terbuka, semuanya harus ditanami. Kalau yang beton, atasnya ditanami tanaman rambat, jadi cantik," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak November 2018 dan berakhir pada Desember 2022 melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket I Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia dan Paket II oleh  PT Nindya Karya – PT Adhi Karya (KSO).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bastari, mengatakan Bendungan Sadawarna membendung Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.

Dengan kapasitas tampung 70,86 juta m3, Bendungan Sadawarna didesain untuk mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 54 persen atau 11,7 juta m3 yang dilalui DAS Cipunagara dengan tampungan banjir 20,63 juta m3. 

"Bendungan Sadawarna memiliki luas genangan 681 hektare. Manfaat utamanya adalah untuk mensuplai irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektare, yang terbagi di Kabupaten Subang sebesar 2.517 ha dan Kabupaten Indramayu sebesar 1.767 ha, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam," kata Bastari.

Kehadiran Bendungan Sadawarna juga berpotensi memasok air baku sebesar 1,2 m3 per detik untuk  Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi Sumber Tenaga Listrik sebesar 2 MW.

Lebih lanjut, bendungan ini juga dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment atau instalasi pengolahan air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper