Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp14,4 triliun untuk pembangunan 29 bendungan dan revitalisasi danau pada tahun 2023.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Jarot Widyoko mengatakan dari 29 bendungan, sebanyak 12 di antaranya sudah on-going masih berlanjut ke Tahun Anggaran (TA) berikutnya.
"13 bendungan on-going yang Insya Allah akan selesai tahun 2023 dan 4 bendungan baru," kata Jarot usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (25/1/2023).
Adapun, 4 bendungan baru yang akan dibangun yaitu Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat, Cabean di Jawa Tengah, dan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
Sedangkan, 12 bendungan on-going yang akan berlanjut di tahun anggaran (TA) berikutnya yakni bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, Bener dan Jragung di Jawa Tengah, Marangkayu di Kalimantan Timur, Bagong di Jawa Timur, Bulango Ulu di Gorontalo, Budong-Budong di Sulawesi Barat, Meninting di NTB, Manikin dan Bendungan Mbay di NTT, Way Apu di Maluku, dan Jenelata di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, 13 bendungan on-going yang di maksud akan selesai tahun 2023 ini yaitu Bendungan Keureuto dan Rukoh di Aceh, Lau Simeme di Sumatra Utara, Karian di Banten, Cipanas dan Leuwikeris di Jawa Barat, Jlantah di Jawa Tengah, Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Ameroro di Sulawesi Utara, Sidan di Bali, Tiu Suntuk di NTB, dan Temef di NTT.
Baca Juga
Lebih lanjut, anggaran tersebut juga akan dimanfaatkan untuk revitalisasi danau yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Danau Kenali di Jambi, Danau Teloko di Sumatra Selatan, Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Limboto di Gorontalo, dan Riam Kiwa di Papua Barat.
Sebagai informasi, Direktorat Jendral Sumber Daya Air (SDA) mendapatkan pagu anggaran TA 2023 sebesar Rp41,9 triliun. Adapun, anggaran tersebut dialokasikan untuk 29 unit bendungan dan revitalisasi danau senilai Rp14,04 triliun.
Pembangunan 98.700 hektar rehabilitasi irigasi senilain Rp5,91 triliun. Lalu, pembangunan prasarana air baku senilai Rp2,50 triliun untuk 14 embung dan penyediaan air baku dengan kapasitas 2,6 meter kubik per detik.
Kemudian, pembangunan pengendalian banjir 62,75 km, pengaman pantai, dan pengendalian lahar dan sedimen senilai Rp7,52 triliun. Sementara, untuk pengendalian lumpur sidoarjo memakan anggaran sebesar Rp27 miliar.
"Untuk tahun 2023, direncanakan program padat karya kurang lebih Rp5 triliun terdiri dari P3-TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) di 11.031 lokasi, dan OP Infrastruktur SDA dengan pola padat karya perkiraan total tenaga kerja kurang lebih 327.000 orang," tandasnya.