Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat bicara terkait wacana pemberian subsidi kendaraan listrik. Menurut Arifin, subsidi ini memang diperlukan untuk memasifkan penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan.
“Kalau enggak gitu, kan, enggak akan, program ini tidak menarik. Banyak motor baru yang disubsidi, harusnya pengguna kendaraan listrik bisa lebih tinggi,” kata Arifin pada wartawan di Kantor Pengadilan ESDM, Jumat (16/12/2022) lalu.
Arifin juga menyebut bahwa pemerintah juga menyosialisasikan konversi motor bekas dari bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
“Angkanya itu yang perlu disepakati lagi, karena kita pengen motor bekas, masyarakat kecil, ini yang motor-motornya tua. Kalau yang baru kan punya duit, mahal kan,” tambah Arifin.
Arifin mengklaim konversi kendaraan dengan bahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik dapat berdampak langsung pada pengurangan penggunaan BBM, yang kemudian akan berdampak pada pengurangan emisi karbon yang dihasilkan.
Sebelumnya, Arifin mengungkapkan, dia bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, telah mencoba langsung kendaraan listrik dalam konvoi 200 motor listrik keliling Bandung, Minggu (4/12).
Kata Arifin, dia juga telah mencoba menggunakan sepeda motor merek Honda Beat yang sudah berusia 8 tahun dan dikonversi menjadi kendaraan listrik, sedangkan Menteri PPPA menggunakan sepeda motor dengan merek yang sama tapi berusia lebih tua, 15 tahun dan diubah menjadi kendaraan listrik.
“Ibu Bintang itu [bilang] wah enak banget itu halus banget dibanding sama motor yang biasa,” kata Arifin.
Arifin juga mengatakan, pemberian subsidi kendaraan listrik ini akan dilakukan untuk kendaraan roda dua dan roda empat.