Bisnis.com, JAKARTA - Angkutan laut untuk libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 diprediksi makin pulih kendati belum kembali sepenuhnya ke level prapandemi.
Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Tri Andayani memprediksi jumlah penumpang kapal pada periode libur Nataru mencapai 451.601 penumpang.
Prediksi jumlah penumpang itu meningkat hingga 99 persen jika dibandingkan dengan Natal 2021 dan tahun baru 2022, yakni 226.945. Namun, jumlah tersebut belum mencapai periode level 2019 yakni 551.921 penumpang.
"Ada peningkatan 99 persen dibandingkan dengan 2021/2022. Namun masih 18 persen di bawah jumlah penumpang di 2019," jelas Tri pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (14/12/2022).
Untuk Nataru, terdapat 26 kapal penumpang yang disiapkan dengan kapasitas untuk masing-masing kapal mencapai 32.447 tempat duduk. Sementara itu, sebanyak 43 kapal disiapkan untuk angkutan perintis dengan kapasitas masing-masing kapal 16.706 tempat duduk.
Berbeda dengan kapal penumpang, jumlah penumpang kapal perintis saat Nataru diprediksi hampir kembali ke level prapandemi. Pada libur akhir tahun ini, jumlah penumpang kapal perintis Pelni diprediksi sebanyak 74.154 penumpang, atau hanya 1 persen lebih rendah dari periode 2019 yakni 74.903 penumpang.
Baca Juga
Adapun, jumlah penumpang kapal perintis Pelni pada libur akhir tahun ini meningkat 36 persen dari tahun sebelumnya yakni 54.530 penumpang.
Di sisi lain, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memprediksi jumlah penumpang kapal penumpang maupun RoRo yang dilayani pada libur Nataru ini akan meningkat dari tahun sebelumnya.
"Jumlah penumpang yang dilayani pada 2021/2022 totalnya 958.462 penumpang. Di tahun ini kami proyeksikan terjadi kenaikan menjadi sekitar 2,2 juta, dan ini sudah terintegrasi dengan data yang ada di Kementerian Perhubungan," kata Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, pada kesempatan yang sama.
Saat ini, terdapat 63 terminal penumpang di wilayah kelolaan Pelindo. Secara rinci, terdapat 11 terminal yang dikelola oleh Regional 1, 9 terminal di Regional 2, 21 terminal di Regional 3, dan 22 terminal di Regional 4.
Prasetyo juga menyebut telah berkoordinasi dengan operator kapal penumpang seperti Pelni, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Dharma Lautan Utama, guna mengantisipasi adanya kepadatan di area pelabuhan akibat penundaan jadwal keberangkatan.
"Ketika terjadi delay ini seperti apa fasilitas ruang tunggunya yang akan kami siapkan ketika kapal-kapal tersebut delay dan menimbulkan penumpukan penumpang," jelasnya.