Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), mayoritas harga pangan terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional, Selasa (13/12/2022), beras premium mengalami kenaikan sebesar 1,71 persen per kilogram (kg) menjadi Rp13.100 dibanding sepekan lalu. Begitu juga beras jenis medium naik 1,24 persen menjadi Rp11.470 per kg.
Kedelai impor pun naik 0,75 persen menjadi Rp14.820 per kg, bawang merah naik 1,28 persen menjadi Rp35.500 per kg, bawang putih naik 0,75 persen menjadi Rp25.690 per kg, daging sapi murni naik 1,21 persen menjadi Rp135.780 per kg.
Selanjutnya, cabai merah keriting naik 3,20 persen menjadi Rp37.420 per kg, cabai rawit merah naik 1,67 persen menjadi Rp50.610 per kg, daging ayam ras naik 0,34 persen menjadi Rp35.200 per kg, telur ayam ras naik 0,24 persen menjadi Rp29.840 per kg dan gula konsumsi naik 0,42 persen menjadi Rp14.350 per kg.
Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,22 persen menjadi Rp17.820 per kg, minyak goreng curah naik 0,14 persen menjadi Rp14.360 per kg, jagung peternak naik 2,30 persen menjadi Rp5.770 per kg dan tepung terigu tetap di Rp11.070 per kg.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok barang kebutuhan bahan pokok (bapok) aman khususnya untuk persiapan Nataru.
Baca Juga
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengakui memang ada bahan pokok yang mengalami kenaikan, misalnya cabai, bawang merah, bawang putih, dan telur.
"Kenaikan harga telur disebabkan permintaan yang meningkat jelang Natal dan tahun baru. Harga telur naik sedikit karena permintaan naik. Nanti kalau permintaannya biasa lagi, harganya akan turun kembali. Kenaikan ini masih wajar sebesar Rp30.700/kg, tetapi di ritel modern masih Rp27.000/kg," jelas Zulhas melalui keterangannya, dikutip Senin (12/12/2022).
Dia menambahkan, inflasi pada November 2022 pun tercatat sebesar 5,42 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,71 persen.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan Kemendag bersama Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik (BPS), dan pemerintah daerah menyusun Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebagai upaya bersama mengendalikan inflasi di daerah.
Selain itu, Zulhas mengungkapkan, minyak goreng curah rakyat (MGCR) Minyakita semakin merata ketersediaannya berkat dukungan program Tol Laut. Minyakita kini sudah tersedia di 34 provinsi.
Dia menuturkan, Minyakita juga telah menjangkau wilayah Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
"Di Nusa Tenggara, Minyakita sudah tersedia di Kupang, bahkan di daerah terdepan, terluar, tertinggal , seperti Atambua. Di Maluku dan Maluku Utara, Minyakita sudah tersedia di Ambon, Maluku Tenggara, Masohi, dan Tidore Kepulauan. Sementara di Papua dan Papua Barat, Minyakita sudah tersedia di Merauke dan Manokwari," katanya.