Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes AS Kritik KUHP: Bisa Pengaruhi Hubungan RI-AS

Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim mengkritik Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim dalam konferensi pers di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2022). - Bisnis/Ni Luh Anggela.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim dalam konferensi pers di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2022). - Bisnis/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim mengkritik Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Salah satu pasal yang disoroti adalah terkait aturan perzinaan atau lebih dikenal dengan istilah kumpul kebo.

Kim mengungkapkan bahwa dirinya sempat mempelajari terkait hukum tersebut. Menurutnya, hukum tersebut bisa berdampak negatif pada warga negara Amerika yang tinggal dan sering berkunjung ke Indonesia.

"Sampai saat ini saya masih mempelajari dan menilai hukum, meskipun peraturan pelaksanaannya belum disusun, kami khawatir perubahan dalam undang-undang (UU) tersebut berdampak pada pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan dasar dan Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers di Kedutaan Besar AS, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022),

Kim menyampaikan hukum tersebut kemungkinan berdampak negatif pada iklim investasi di Indonesia. Pasalnya, salah satu alasan kuat hubungan Amerika Serikat-Indonesia begitu kuat, karena kedua negara memiliki komitmen untuk mempromosikan kebebasan dan toleransi keragaman.

"Kami dan Indonesia selama ini memiliki kerja sama yang erat dengan tujuan mempromosikan demokrasi dan toleransi keberagaman, maka saya pikir kerja sama akan terus berlanjut," tuturnya.

Kim mengungkapkan sampai saat ini komunikasi masih terjalin dengan baik dengan pemangku kepentingan untuk Indonesia, berkaitan dengan KUHP tersebut.

Seperti diketahui, DPR RI telah meresmikan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKHUP) menjadi undang-undang dalam rapat paripurna pada Senin (5/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper