Bisnis.com, JAKARTA- Produksi alat berat tahun ini diperkirakan naik 67,4 persen dari tahun lalu. Menurut Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), kenaikan dipicu oleh permintaan dari sektor pertambangan.
Ketua Umum Hinabi Jamaluddin mengatakan total alat berat yang diproduksi tahun ini diperkirakan mencapai 10.000 unit. Sementara tahun lalu, alat berat yang diproduksi di Indonesia tercatat hanya sebanyak 6.740 unit.
"Kenaikan produksi dikarenakan permintaan di mining sector yang menguasai sebanyak 45 persen dari seluruh permintaan terhadap alat berat di Indonesia," kata Jamaluddin kepada Bisnis, Selasa (22/11/2022).
Selebihnya, terdiri atas permintaan sektor konstruksi 25 persen, agro 15 persen, serta kehutanan sebanyak 15 persen. Adapun, sampai dengan kuartal III/2022 jenis kendaraan alat berat yang diproduksi mayoritas adalah hydraulic excavator.
Total volume hydraulic excavator yang diproduksi hingga periode tersebut mencapai 5.467 unit. Kemudian, disusul oleh bulldozer sebanyak 663 unit, dump truck 235 unit, serta motor grader sebanyak 87 unit.
Sementara untuk tahun ini, alat berat jenis hydraulic excavator diperkirakan akan diproduksi sekitar 8.400 unit, bulldozer 1.000 unit, dump truck sebanyak 400 unit, serta motor grader sebanyak 200 unit.
Baca Juga
Jumlah produksi masing-masing jenis alat berat tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, yang terdiri atas 6.133 unit untuk hydraulic excavator, 410 unit bulldozer, 111 unit dump truck, dan 86 unit motor grader.