Bisnis.com, JAKARTA -- Aktivitas pertambangan batu bara menjadi berkah bagi PT ABM Investama Tbk. (ABMM). Permintaan terhadap alat berat dari perusahaan yang berkecimpung di penambangan batu bara pun terpantau meningkat.
Direktur PT ABM Investama Tbk. (ABMM) Adrian Erlangga mengatakan realisasi pengadaan alat berat perusahaan sejak Januari hingga bulan berjalan November 2022 mencapai 900 unit. Jumlah itu naik 25 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Jumlah alat berat yang tersedia sejak Januari sampai dengan bulan berjalan November tahun ini 25 persen lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu. Setara 900 unit," kata Adrian kepada Bisnis, Rabu (23/11/2022).
Jumlah tersebut, sambung Adrian, masih berpeluang bertambah karena emiten berkode saham ABMM itu masih menanti ratusan unit alat berat untuk memenuhi kebutuhan sektor pertambangan batu bara.
Namun, Adrian mengakui tingginya permintaan terhadap alat berat karena lonjakan kebutuhan terhadap batu bara membuat perusahaan mesti realistis dan tidak berharap banyak kebutuhan alat berat tambahan tersebut bisa terealisasi penuh tahun ini.
Permintaan terhadap ratusan alat berat tersebut, ujarnya, akan digulung ke tahun depan. Sementara itu, untuk tahun 2023 ABMM sudah melakukan pemesanan terhadap 300 unit alat berat dari PT Trakindo.
Baca Juga
Adrian mengatakan upaya pengadaan alat berat yang cukup agresif itu tidak lepas dari perkiraan perusahaan bahwa harga batu bara akan tetap tinggi sepanjang 2023.
"Kami pun memperkirakan kebutuhan alat berat tetap tinggi sampai dengan 2023. Harusnya tahun depan harga batu bara tetap tinggi sehingga kebutuhan alat berat akan terus bertambah," ujarnya.