Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Krakatau Bandar Samudera yakni PT Krakatau Jasa Logistik (KJL) menargetkan untuk mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 13,92 persen tahun ini.
Direktur utama Krakatau Jasa Logistik Puji Winarto mengatakan, KJL menargetkan pertumbuhan bisnis di atas proyeksi pertumbuhan industri logistik. Menurutnya, target itu bisa terealisasi lantaran ekosistem logistik tahun ini sudah semakin terdigitalisasi serta adanya perningkatan aliran modal dan investasi asing sehingga mendorong permintaan logistik.
“Tahun 2022, kami menargetkan pertumbuhan bisnis sekitar 13,92 persen,” ujarnya, dalam siaran persnya Rabu (2/11/2022).
Dia melanjutkan, tetap tumbuh perusahaan akan terus melakukan penguatan bisnis untuk menjaga kualitas pelayanan.
Adapun, menurut Puji, KJL berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis secara volume sebesar 158,23% pada periode 2019-2021.
Pertumbuhan tersebut dinilai merupakan hasil dari berbagai langkah inovasi, kolaborasi dan ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.
Baca Juga
Dia mengungapkan KJL telah membangun ekosistem berbasis digital dengan mengembangkan aplikasi Kilogs (Krakatau Integrated Logistic Solution). Adapun tujuan pendirian aplikasi itu untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dari aktivitas logistik.
“Selain itu, pertumbuhan bisnis yang signifikan tersebut terjadi lantaran adanya penggabungan dua entitas bisnis yaitu PT Wahana Sentana Baja dan PT Krakatau Jasa Logistik pada tahun 2021,” ujarnya.
Dia melanjutkan pada masa pendemi, perusahaan juga melakukan perluasan pasar dengan melayani project Bakti Papua.
Tak hanya itu, KJL ikut memberikan solusi untuk penanganan cargo import pupuk milik Pupuk Indonesia Holding Company dengan menjadikan Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera sebagai hub penerimaan cargo raw material Pupuk Kujang dan Pupuk Sriwijaya.
Hasilnya, selama 2021, volume pengiriman yang berhasil didistribusikan mencapai 1.988.335 ton atau meningkat 75 persen dibandingkan 2020 dan pada 2022 ditargetkan naik sekitar 7 persen.
Frekuensi pengiriman juga ikut meningkat 75 persen dibandingkan 2020 dan ditargetkan juga naik sekitar 7 persen. Tak hanya memanfaatkan teknologi secara maksimal, saat ini seluruh operasional KJL didukung oleh 741 unit trailer, 104 unit tronton, 673 unit dumptruck, 500 karyawan dan pengelolaan gudang dengan total kapasitas 148.600 MT.
KJL pun memiliki jangkuan pelayanan di berbagai daerah di Indonesia. Jaringan operasionalnya saat ini mencakup Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Untuk diketahui, KJL memiliki kegiatan usaha diantaranya Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) dan Penyedia Tenaga Kerja. Saat ini perusahaan juga telah melakukan pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, kereta api, laut dan udara. Selain itu, KJL juga melakukan pengelolaan gudang terhadap produk-produk konsumer.