Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi AS Melesat ke Level Tertinggi Sejak 2007

Imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun melonjak 6 basis poin ke 4,29 perse pada pukul 16.11 WIB.
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner

Bisnis.com, JAKARTA – Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau Treasury melonjak ke level tertinggi sejak 2007 setelah The Fed kembali menekankan sikapnya untuk terus menaikkan suku bunga hingga inflasi terkendali.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (21/10/2022), imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melonjak 6 basis poin ke 4,29 perse pada pukul 16.11 WIB.

Lonjakan terjadi setelah Presiden The Fed Bank of Philadelphia Patrick Harker mengatakan sehari sebelumnya bahwa bank sentral akan kemungkinan akan menaikkan suku bunga menjadi jauh di atas 4 persen tahun ini dan menahannya cukup lama untuk menekan inflasi.

Aksi jual yang menekan pasar obligasi ini diperkirakan membuat Treasury mencatat pelemahan 12 pekan berturut-turut, reli terpanjang sejak 1984.

Pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan masih akan naik hingga mencapai 5 persen pada paruh pertama tahun 2023. Kontrak swap indeks overnight Maret dan Mei 2023 masing-masing melampaui 5 persen pada hari Kamis di sesi New York. Keduanya berada di bawah 4,70 persen pada 13 Oktober sebelum rilis data inflasi AS.

Mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers mengatakan proyeksi kenaikan suku bunga ini seperti tonggak sejarah.

“Proyeksi suku bunga acuan kemungkinan akan terus meningkat lebih banyak lagi,” ujarnya.

Berubahnya haluan bank sentral dari stimulus menjadi pengetatan memberikan tekanan pada pemerintah dan ekonomi di seluruh dunia. Indeks obligasi agregat Bloomberg kini telah jatuh 25 persen dari level tertinggi pada Januari 2021 karena belum adanya tanda-tanda pasar bearish akan hilang.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan lima kali sejak Maret dan pasar mengharapkan kenaikan 75 basis poin lagi pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya di bulan November.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper