Bisnis.com, NUSA DUA - Kereta Cepat Jakarta–Bandung ditargetkan meluncur Juni 2023. Nantinya, kereta peluru itu akan bisa dijangkau dengan moda transportasi lain seperti LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, hingga MRT Jakarta.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan nantinya Stasiun Kereta Cepat Halim akan terintegrasi dengan Stasiun LRT Jabodebek Halim. Selain LRT Jabodebek, lanjutnya, penumpang Kereta Cepat bisa menjangkau Stasiun Halim juga dengan KRL Jabodetabek hingga MRT Jakarta.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan titik temu antara transportasi publik itu nantinya berada di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Seperti diketahui, jembatan itu akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Stasiun KRL Sudirman dan BNI City, serta Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas.
"Ada sambungannya sekarang. Kemarin kami baru sama-sama mencoba antara KCI ke LRT. Dari LRT ke [Kereta Cepat]. Jadi orang nanti dari Dukuh Atas ke Halim 15 menit naik LRT. Sampai sana pindah platform ke Kereta Cepat ke Bandung jadi totalnya 1 jam 10 menit lah," ujarnya di sela-sela State-Owned Enterprise (SOE) International Conference, Selasa (18/10/2022).
Proyek Pembangunan JPM pun digarap oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek atau MITJ, yang merupakan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Di sisi lain, integrasi juga disiapkan untuk menghubungkan penumpang Kereta Cepat menuju Kota Bandung. Seperti diketahui, Kereta Cepat tidak akan meluncur hingga Kota Bandung.
Baca Juga
Oleh sebab itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tengah menyiapkan KA pengumpan (feeder) yang akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung.
"Layanan ini disediakan untuk memudahkan pelanggan Kereta Api Cepat yang ingin melanjutkan perjalanan hingga ke wilayah Cimahi maupun pusat Kota Bandung," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo melalui siaran pers, Jumat (14/10/2022).
Adapun durasi perjalanan Kereta Cepat dari Halim ke Tegalluar diprediksi hanya 36 menit. Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara itu dinilai akan merubah perilaku bertransportasi masyarakat khususnya di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Dwiyana Slamet mengatakan durasi singkat perjalanan dari Jakarta ke Tegalluar akan merubah perjalanan antarkota seperti layakanya KRL.
Terkait dengan tarif, Kereta Cepat rencananya akan memiliki ongkos sebesar Rp350.000 untuk jarak paling jauh, dan terdekat Rp150.000. Namun, nantinya bisa melakukan diferensiasi tarif berdasarkan waktu.
"Bayangkan sarapan di Bandung jam 9 itu sudah ada di Jakarta. Makan siang di Jakarta. Dan seorang bisa bolak-balik," terang Dwiyana.