Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beroperasi Juni 2023, Ini Bocoran Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2023. Berapakah tarifnya?
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan meluncur pada pertengahan 2023. Rencananya, tarif untuk moda transportasi itu berkisar dari Rp150.000 sampai dengan Rp350.000 sekali perjalanan.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China atau KCIC Dwiyana Slamet mengatakan bahwa tarif Rp150.000 adalah untuk jarak terdekat, sedangkan tarif Rp350.000 untuk jarak terjauh.

Hal itu disampaikannya setelah tinjauan progres proyek oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

"Kalau sesuai studi itu Rp350.000 itu terjauh, dan terdekat Rp150.000," kata Dwiyana dikutip Minggu (16/10/2022).

Kendati sudah ada kisaran tarif berdasarkan studi, Dwiyana mengataka tidak menutup kemungkinan adanya diskon yang nantinya bisa diberlakukan. Menurutnya, diferensiasi tarif bisa diterapkan pada waktu-waktu tertentu.

"Tapi menurut kami bisa melakukan diferensiasi tarif juga di mana saat peak [hour] kita reduce tarif dengan diskon dan lain-lain. Di sekitar jam 11 [siang] bisa kita kasih diskon serta di hari-hari sepi kan bisa kita kurangi," ujarnya.

Seperti diketahui, Kereta Cepat akan beroperasi pada jalur sepanjang 142 kilometer dan berhenti di empat stasiun, yakni Stasiun Halim Jakarta (rencananya akan terintegrasi dengan stasiun LRT Jabodebek), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Dwiyana juga mengatakan saat ini progres proyek masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada Juni 2023. Setelah itu, commercial operation date (COD) ditargetkan mulai Juli 2023.

Saat ini, progres sudah berjalan sekitar 88 persen dan mendekati tahap akhir konstruksi. Beberapa rangkaian EMU atau kereta penumpang maupun kereta inspeksi sudah dalam progres menuju Depo Stasiun.

"Artinya konstruksi tahap akhir ini meliputi pekerjaan menyangkut subsistem trek, listrik aliran atas, signalling test comissioning dengan Kemenhub. Ini pekerjaan yan persentasenya kecil tapi sudah masuk fase interfacing," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper