Bisnis.com, JAKARTA – China menunda publikasi data produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2022 yang sedianya dirilis pada Selasa (18/10/2022). Keputusan ini memicu ketidakpastian investor dan kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (17/10/2022), Biro Statistik Nasional (NBS) memperbarui jadwal rilis PDB pada hari Senin dengan keterangan "ditunda" tanpa memberikan keterangan dan informasi tanggal publikasi baru.
Data PDB China sebelumnya dijadwalkan rilis pada esok hari pukul 10.00 waktu setempat. Selain data PDB, data lain yang juga ditunda termasuk output industri bulanan, produksi energi, investasi aset tetap, investasi dan penjualan properti, penjualan ritel dan harga rumah.
Selain data PDB, data neraca perdagangan juga tidak dirilis pekan lalu.
Penundaan rilis data PDB yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat investor khawatir dan menambah ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Negeri Panda ini.
Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan PDB kuartal III China rebound menjadi 3,3 persen setelah berada mencapai level nyaris nol pada April-Juni. Namun, pemulihan ekonomi diperkirakan masih tertatih karena akibat pembatasan Covid-19 dan merosotnya sektor properti.
Baca Juga
"Ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan kehati-hatian investor karena tidak adanya penjelasan alasan penundaan tersebut," kata kepala analis valas Mizuho Bank Ltd. Ken Cheung.
Data PDB sedianya akan dirilis selama kongres ke-20 Partai Komunis China yang berlangsung selama sepekan. Presiden Xi Jinping diperkirakan kembali menjabat sebagai Sekjen Partai dan presiden untuk periode ketiga. Kongres ini dihadiri oleh ribuan pejabat pemerintah.
Meski begitu, penundaan rilis data ekonomi sangat jarang terjadi. Selama kongres partai sebelumnya pada tahun 2017, NBS menerbitkan data PDB sesuai jadwal.
Analis pasar IG Asia Pte. Jun Rong Yeap mengatakan penundaan rilis data ekonomi dapat memicu kekhawatiran bahwa data yang dirilis lema.
“Untuk saat ini, saya pikir pasar terbiasa dengan pertumbuhan yang lemah dan fokus masih akan berkisar pada tindakan tindak lanjut dari Kongres Partai," kata Jun.