Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Ojol jadi Penyebab Inflasi September Tembus Tertinggi Sejak 2014, Kok Bisa?

Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah bensin, angkutan dalam kota, solar, angkutan antar kota, tarif kendaraan roda 2 dan 4 online (ojol)
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran untuk transportasi menjadi pendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi pada September 2022 melonjak 1,17 persen (month-to-month/mtm). Capaian inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2014.

Secara tahun berjalan, inflasi pada periode tersebut tercatat sebesar 4,84 persen (year-to-date/ytd) sementara secara tahunan mencapai 5,95 persen (year-on-year/yoy). 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan, penyumbang utama inflasi pada September 2022 berasal dari kelompok pengeluaran transportasi seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk jenis Pertalite dan Solar dengan kenaikan lebih dari 30 persen serta Pertamax yang melonjak di 16 persen. 

Dampaknya, kelompok transportasi mencatatkan inflasi  sebesar 8,88 persen secara bulanan, dengan memberikan andil terhadap inflasi pada bulan ini sebesar 1,08 persen mtm. 

Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah bensin, angkutan dalam kota, solar, angkutan antar kota, tarif kendaraan roda 2 online, dan tarif kendaraan roda 4 online.

“Komoditas apa yang menyebabkan terjadi inflasi pada kelompok transportasi yang dominan adalah bensin dengan andil 0,89 persen mtm, kemudian angkutan dalam kota 0,09 persen, solar 0,03 persen, angkutan antar kota 0,03 persen, tarif kendaraan roda 2 online 0,02 persen,  dan tarif kendaraan roda 4 online 0,01 persen,” kata Margo dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).

Di samping itu, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan deflasi sebesar 0,30 persen mtm dan memberikan andil terhadap deflasi sebesar -0,08 persen.

Deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dipicu oleh bawang merah dengan andil -0,06 persen, cabai merah -0,05 persen, minyak goreng -0,03 persen, tomat -0,02 persen, cabai rawit -0,02 persen, dan ikan segar -0,01 persen.

“Jadi inflasi di September ini lebih karena kenaikan harga bbm dan juga di sektor transportasi, sementara mampu diredam oleh kelompok makanan minuman dan tembakau di September ini mengalami deflasi,” ujarnya

Dari pantauan BPS di 90 kota, tercatat 88 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi  sebesar 1,87 persen mtm. Sementara, dua kota mengalami deflasi dimana Manokwari mengalami deflasi sebesar -0,64 persen dan Timika -0,59 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper