Bisnis.com, JAKARTA – Grab Indonesia memberikan pernyataan resmi terkait aksi demonstrasi gabungan komunitas mitra pengemudi pada hari ini Senin (12/9/2022).
Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber menjelaskan perusahaan menghargai hak mitra pengemudi untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya.
Oleh karena itu, terkait aksi unjuk rasa ini, perusahaan telah menginformasikan terkait kepindahan lokasi kantor sejak notifikasi demonstrasi diterima dari pihak kepolisian beberapa hari sebelumnya.
Dia telah menyampaikan bahwa lokasi kantor Grab telah pindah dan mengarahkan para pengunjuk rasa untuk melakukan aksi di kantor operasi Grab sehingga aspirasi mereka dapat diterima oleh perwakilan manajemen Grab.
“Terkait unjuk rasa hari ini, Kami juga telah menginformasikan pihak pengelola gedung terkait rencana unjuk rasa dan akan mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh aksi tersebut,” ujarnya, Senin (12/9/2022).
Sejauh ini, Grab telah menyesuaikan tarif ojek online atau ojol sesuai dengan KM No.667/2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi pada Minggu 11 September 2022 dan sebagai bagian upaya Grab dalam membantu mitra pengemudi dalam menghadapi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga
Bahkan, penyesuaian tarif juga akan diberlakukan untuk layanan GrabCar dan layanan pengantaran, yakni GrabExpress dan GrabFood. Penyesuaian juga berlaku untuk GrabElectric sesuai dengan pelayanannya masing-masing.
Terkait dengan penyesuain tarif tersebut, para pengemudi taksi online yang tergabung dalam Driver Online Indonesia (Drone) menggelar demonstrasi di depan Kantor Grab Indonesia, Gama Tower, Jakarta Selatan.
Kepala Divisi Humas Drone Abah Ajat menjelaskan demonstrasi itu untuk menuntut agar potongan aplikator 10-15 persen. Dia juga menginginkan biaya operasi dari aplikasi dari semula sebesar 20 persen agar dikurangi karena sudah menjadi beban buat pengemudi.
Selain itu, mereka juga meminta agar pisahkan BlueBird dari aplikasi Gojek - Grab dan kembali pada sistem awal yakni ride sharing, dimana pengemudi taksi bebas mengambil orderan. Tuntutan lainnya meminta agar aplikator merevisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh elemen dari driver online. Serta berhenti lakukan penerimaan mitra baru pada aplikasi Gojek - Grab untuk menjaga kestabilan antara penumpang dengan mitra driver online.
Para pengemudi sempat ricuh dan membuat gerbang depan Tower Gama ambruk pada pukul 11.04 WIB. Setelah itu para pengemudi berhamburan memasuki halaman gedung tersebut. Para pendemo beberapa kali berbincang dengan pengelola gedung. Salah satu peserta aksi berkukuh ingin ditemui langsung oleh pihak Grab Indonesia. Namun ternyata kantor Grab telah pindah.