Bisnis.com, JAKARTA - Pengemudi taksi online bakal demo hari ini karena mengeklaim penaikan tarif yang dilakukan aplikator seperti Gojek dan Grab belum cukup menutup beban operasional akibat harga BBM naik.
Sekjen Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Indonesia Wiwit Sudarsono menuturkan penyesuaian tarif untuk taksi online yang hanya 10 persen masih harus dikurangi potongan aplikator 20 persen. Alhasil penyesuaian tarif sebesar itu masih belum cukup menutupi biaya operasional akibat penaikan harga BBM di angka 30 persen.
Wiwit tetap bersikukuh agar para aplikator juga mengurangi biaya jasa aplikasi menjadi 10 persen-15 persen.
"Kami sepakat untuk melanjutkan demo tetap berjalan 12 September 2022 karena penyesuain tarif masih jauh dari cukup untuk biaya operasional, dan masih ada tuntutan lain selain tarif," ujarnya, Minggu (11/9/2022).
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati juga menekankan besaran kenaikan tarif hari ini ternyata masih dilanggar oleh potongan dari aplikator. Potongan aplikator yang seharusnya 15 persen, dilanggar hingga mencapai 30 persen.
Seperti yang dialami seorang pengemudi yang mendapat order layanan angkut penumpang. Setelah order selesai dan tiba di tujuan, konsumen membayar Rp16.000, tetapi pengemudi hanya mendapat imbalan Rp11.200 karena potongan aplikator yang melanggar aturan.
Baca Juga
"Kami menuntut potongan aplikator diturunkan menjadi 10 persen dan pemerintah harus tegas memberi sanksi bagi aplikator yang melanggar," ujarnya.
Menurutnya, selama ini, dia melihat bahwa tidak ada pengawasan dari pemerintah sehingga aplikator dengan semena-mena melanggar aturan yang berlaku di Indonesia.
Sebelumnya, Grab Indonesia dan Gojek telah memberlakukan penyesuaian tarif terhadap jasa roda empat, jasa pengiriman makanan dan barang bersamaan dengan kenaikan tarif ojek online atau ojol.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menjelaskan penyesuaian bagi layanan di luar tarif transportasi roda dua tersebut, sebagai bagian dari upaya membantu mitra pengemudi dalam menghadapi dampak penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Senada, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo juga menyampaikan secara proaktif melakukan penyesuaian tarif bagi layanan GoCar, GoFood, GoSend, dan GoMart. Penyesuaian tarif layanan tersebut untuk mendorong potensi pendapatan maksimal bagi para mitra driver.