Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menjelaskan tantangan proyek pembangunan MRT Fase 2A Harmoni–Mangga Besar yang sudah resmi dimulai.
Direktur Utama MRT Jakarta Mohamad Aprindy menuturkan pembangunan fase 2A, khususnya CP202 memiliki sejumlah tantangan mulai dari teknis hingga sosial budaya.
"Paket proyek ini memiliki karakteristik yang unik dengan lahan pembangunan terbatas dan jalur yang dibelah oleh kanal," ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (11/9/2022).
Dia menjelaskan stasiun dan terowongan yang ada dalam paket kontrak ini, akan dibangun bertumpuk empat lain atau istilahnya stacked station dan stacked tunnel.
Selain tantangan teknis tersebut, lokasi pembangunan yang berada di kawasan bersejarah Jakarta yang banyak dikelilingi oleh bangunan cagar budaya membuat pihaknya harus memperhatikan aspek ini.
Dia mengatakan pembukaan kembali kawasan Kota Tua dan peresmian paket kontrak CP202, menjadi salah satu langkah pengembangan kawasan berorientasi transit serta menyediakan transportasi massal terintegrasi dengan bangunan-bangunan di sekitar simpul-simpul transportasi umum tersebut.
Baca Juga
Adapun, paket kontrak CP202 MRT Jakarta fase 2A ini meliputi pembangunan tiga stasiun, yaitu Stasiun Harmoni, Sawah Besar, Mangga besar, dan terowongan sepanjang sekitar 1,2 kilometer.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga mendukung agar pemerintah akan terus konsisten membangun angkutan massal yang bisa menghubungkan tempat-tempat wisata. Contohnya, MRT Fase 2A yang akan melewati kawasan warisan sejarahdestinasi wisata, salah satunya yaitu di Kawasan Kota Tua, Jakarta Kota.
“Saya mendukung pembukaan kembali Kawasan Kota Tua oleh Pemprov DKI yang nantinya akan memberikan nilai tambah bagi kehadiran MRT,” ujarnya, Minggu (22/9/2022).