Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Ungkap 3 Tantangan Menuju Indonesia 2045, Apa Saja?

Salah satu tantangannya yaitu dinamika politik seperti perang Rusia dan Ukraina serta perang dagang antara AS dan China.
Tangkapan layar menampilkan Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022)./Youtube-bisniscom
Tangkapan layar menampilkan Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022)./Youtube-bisniscom

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Indonesia memiliki tantangan dalam mewujudkan Indonesia 2045.

Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan ada tiga kelompok tantangan yang harus dihadapi guna menjadi negara dengan kemampuan ekonomi berdaya saing. 

Secara garis besar, jelas Nurul, tantangan pertama yang dihadapi Indonesia adalah dinamika geopolitik seperti perang Rusia dan Ukraina, perang dagang AS dan Cghina, keluarnya Inggris dari Uni Eropa hingga kisruh di negara-negara Amerika Latin yang menyebabkan tatanan global terkoreksi. Maka dari itu, Indonesia perlu menciptakan sebuah inovasi untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut.

Tantangan berikutnya, adalah tuntutan agar industri, proses produksi, dan pola berkonsumsi menjadi lebih ramah lingkungan dan diarahkan untuk menjadi ekonomi hijau. 

“Para pimpinan negara sudah  bersepakat untuk menjadikan bumi menjadi lebih sustainable. Dunia usaha juga sudah melakukan kesepakatan bahwa mereka akan  berproduksi dengan teknologi-teknologi yang lebih hijau  dan juga konsumen di seluruh dunia sudah bangkit kesadarannya  mengkonsumsi produk-produk yang lebih  ramah terhadap lingkungan,” kata Nurul dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022).

Tantangan berikutnya adalah disrupsi, tidak hanya industry 4.0, teknologi, atau society 5.0, namun juga pandemi Covid-19. Pasalnya, kata Nurul, pandemi Covid-19 juga merubah tatanan Indonesia dalam berbisnis, berkomunikasi, bersosialisasi dan mengubah dari tatanan rantai bisnis dan pasokan bisnis yang ada.

Oleh karena itu, menurutnya Indonesia harus memiliki daya saing dan komparasi untuk bisa menghadapi tantangan tersebut. 

“Persaingan ini  akan bisa dimenangkan bagi mereka yang punya  keunggulan dari sisi competitiveness yang tinggi, kemudian yang kedua nggak bisa juga melepaskan komparatif,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper