Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Panggil Whistleblower Twitter Soal Akun Bot Spam

Elon Musk dan Twitter memanggil seorang whistleblower yang mengungkap masalah akun bot spam dalam kasus sengketa akuisisi Twitter.
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk dan Twitter Inc. memanggil seorang whistleblower yang mengatakan pejabat Twitter tidak tahu atau peduli untuk mengetahui berapa banyak akun spam atau bot.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (30/8/2022), mantan kepala keamanan Twitter Peiter Zatko mengatakan dalam pengaduan pekan lalu bahwa perusahaan memiliki kelemahan pertahanan terhadap peretas dan kurang memperhatikan masalah privasi.

Zatko juga mengatakan dia menyampaikan keprihatinan kepada pejabat perusahaan media sosial tersebut mengenai jumlah bot pada sistem dan mengakui bahwa kekhawatiran tersebut diabaikan.

Musk mencari kesaksian dari Zatko untuk memperkuat argumen hukumnya bahwa dia dapat membatalkan kesepakatan pembelian Twitter senilai US$44 miliar karena masalah akun bot spam.

Twitter menggugat Musk pada bulan Juli untuk memaksanya menyelesaikan rencana akuisisinya. Sejak saat itu, lebih dari 100 orang, bank, dana dan perusahaan lain telah dipanggil ke Delaware, dengan sidang dijadwalkan akan dimulai 17 Oktober.

Orang terkaya di dunia itu mengajukan dokumen pengadilan pada hari Senin yang mengatakan bahwa dia telah memanggil Zatko, diikuti di kemudian hari dengan pengajuan serupa oleh Twitter. Zatko juga dijadwalkan untuk bersaksi di hadapan komite Senat AS pada 13 September mengenai tuduhannya.

Seorang juru bicara Twitter menolak berkomentar. Pekan lalu, perusahaan menyebut keluhan Zatko sebagai narasi palsu terhadap Twitter. Perusahaan mengatakan praktik privasi dan keamanan data penuh dengan inkonsistensi dan tidak akurat.

Whistleblower Aid, kelompok yang mewakili Zatko, belum menanggapi permintaan komentar.

Panggilan pengadilan bertujuan agar Zatko menyerahkan dokumen mengenai masalah botnya dan hal lain yang dia ketahui tentang metrik Twitter untuk mengevaluasi pelanggan yang dapat "dimonetisasi" untuk tujuan periklanan.

Permintaan informasi juga membidik pada apa yang Zatko ketahui tentang keterbukaan informasi Twitter, terutama pernyataannya tentang bot mencapai 5 persen dari basis pelanggannya.

Pengacara Musk mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah memanggil Zatko, tetapi tidak ada catatan permintaan informasi di berkas pengadilan hingga Senin.

Dalam pengaduannya, Zatko mengatakan Tim Integritas Twitter enggan untuk menggali lebih dalam berapa banyak akun bot yang termasuk dalam basis pelanggan platform.

“Saya pikir perusahaan tidak memiliki keinginan untuk mengukur dengan tepat prevalensi bot, sebagian karena jika jumlah sebenarnya dipublikasikan, itu dapat merusak nilai dan citra perusahaan,” ungkap Zatko seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/8/2022).

Musk berpendapat pengakuan Twitter bahwa akun spam dan bot tidak lebih dari 5 persen dari basis pelanggannya menyesatkan. CEO Tesla Inc. ini telah mempublikasikan beberapa analisisnya tentang masalah ini, yang menyatakan bahwa sepertiga dari lebih dari 230 juta pengguna Twitter mungkin termasuk dalam kategori bot.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper